Penulis
Intisari-Online.com – Salah satu fitur yang paling mencolok dari simbolisme Mesir adalah jumlah cara yang berbeda, dengan satu tema dapat diekspresikan secarabergambar.
Baik kalung ini dan kalung matahari terbit dilambangkan dalam liontin dada emas bertatahkan peristiwa sehari-hari yang sama, tetapi dalam hal ini ada yang dihilangkan.
Adalah binatang babon dihilangkan dari penggambaran tersebut.
Babon, menunjukkan bahwa tindakan itu terjadi saat matahari terbit, namun efek yang sama dihasilkan oleh penggunaan tanda hieroglif untuk ‘cakrawala’ (akhet), yang melambangkan matahari terbit di antara dua gunung.
Ini melibatkan pengenalan elemen asing, yaitu pegunungan, ke dalam episode naturalistik scarab (sebagai dewa matahari) yang mendorong bola kotorannya (matahari) di depannya.
Dengan sedikit penyimpangan dari apa yang biasa dan normalnya, maka seniman memberikan ketepatan temporal dan lokal pada simbol yang, tidak memiliki indikasi waktu dan tempat.
Dia juga menambahkan uraei dengan tanda ‘kehidupan’ (ankh) yang tergantung pada hieroglif ‘cakrawala’, sehingga menandakan bahwa matahari terbit dengan membawa kehidupan ke Mesir Atas dan Bawah.
Terlepas dari simbol barque emas dewa matahari itu menanggung dua uraei, satu di haluan dan yang lain di buritan.
Kepala setiap uraeus diapit oleh piringan matahari dan ekornya diganti dengan tiga jimat yang melambangkan 'kebaikan' (nefer ), 'kehidupan' (ankh) dan 'kestabilan' (djed).
Talinya terdiri dari plakat emas bertatahkan terpisah yang disatukan di bagian belakang dan samping oleh deretan manik-manik emas, akik, dan kaca kecil.
Plakat mewujudkan elemen yang sama seperti yang ada di liontin dada, kecuali bahwa piringan matahari menggantikan tanda cakrawala dan tanda hieroglif untuk 'festival' ditempatkan di bawah scarab.
Di ujung atas setiap tali ada potongan bahu melengkung yang melambangkan burung pemakan bangkai dewi Nekhbet dengan sayap terentang.
Dua tali manik-manik menyatukan burung nasar ke jepitan, yang terdiri dari sepasang uraei emas bertatahkan dengan pengikat geser di tengahnya.
Batu semi mulia yang membentuk tatahan dari berbagai elemen dalam karya ini adalah lapis lazuli, akik, felspar dan pirus.
Semuanya itu ditemukan di peti mati yang sama dengan kalung matahari terbit.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari