Advertorial
Intisari-Online.com – Orang-orang Mesir Kuno percaya pada tanda-tanda dari alam dan sebagian besar pengambilan keputusan berdasarkan hal itu.
Saking besarnya keyakinan mereka sampai-sampai itu dianggap sebagai takhayul.
Seperti halnya kepercayaan mereka pada kehidupan setelah kematian yang begitu kuat, sehingga mereka memastikan semua yang dipunyai oleh orang yang meninggal dibawakan bersama ke pemakamannya.
Orang Mesir Kuno juga memiliki banyak mitos tentang dewa matahari Ra yang biasa mereka sembah, dan tentang banyak piramida yang mereka bangun.
Keyakinan Mesir Kuno semakin kompleks dari waktu ke waktu ketika orang menganalisisnya.
Ternyata banyak mitos dan tradisi yang tumbuh di antara orang-orang Mesir Kuno itu.
Beberapa kepercayaan dan kebiasaan atau mitos yang terkenal di Mesir Kuno, antara lain:
1. Unta tidak digunakan untuk transportasi
Orang Mesir sangat menyukai binatang, ini terbukti dari fakta bahwa mereka tidak menggunakan hewan untuk mengangkat beban berat tetapi meminta budak mereka untuk melakukannya.
Karena Mesir sebagian besar adalah gurun pasir, dengan unta yang banyak, kuat, dan dengan mudah digunakan untuk transportasi, tetapi orang Mesir tidak menggunakannya.
Budak, yang juga tersedia, digunakan untuk melakukan pekerjaan berat sebagai gantinya.
Keledai, digunakan sebagai hewan utama untuk mengangkut barang dari kerajaan ke kerajaan.
Sungai Nil yang mengalir melintasi Mesir dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air.
Mereka percaya bahwa dewa matahari sedang berlayar bersama mereka dengan perahu suryanya saat mereka berlayar dengan perahu di Bumi.
2. Orang mati tidak dianggap mati
Orang Mesir percaya pada kehidupan setelah kematian, maka mereka memastikan bahwa orang mati dimumikan dengan semua kemewahan mereka di makamnya, seperti emas dan ornamen-ornamen.
Orang mati dianggap masih ada dan hidup di antara mereka, oleh karena itu secara berkala sepanjang tahun persembahan diberikan di makam, percaya bahwa orang yang sudah meninggal juga perlu makan secara teratur, sama seperti orang yang masih hidup.
3. Tradisi mumifikasi
Orang Mesir sangat berhati-hati dengan proses mumifikasi, yang akan mencegah orang mati dari kerusakan dan tubuh tetap utuh lebih lama.
Mereka memiliki cara unik untuk membuat mumi orang yang mereka cintai, yaitu memastikan bahwa tubuh terawetkan dengan baik selama beberapa hari seperti membalutnya dan mengoleskan rempah-rempah.
Orang Mesir memiliki pengetahuan tentang perawatan yang dibutuhkan dan jumlah rempah-rempah yang diperlukan agar tubuh tidak membusuk terlalu cepat.
Usus dikeluarkan, otak dikeluarkan melalui hidung, namun jantung ditunggalkan karena mereka percaya bahwa di sinilah jiwa seseorang tinggal.
4. Hewan juga dimumikan
Hewan di Mesir Kuno sangat dicintai dan dirawat, bahkan sebagian besar firaun memiliki kucing dan anjing peliharaan.
Mereka juga biasa memelihara unta dan keledai peliharaan, namun jarang digunakan untuk bekerja, lebih memilih untuk menggunakan budak mereka.
Tidak mengherankan jika para arkeolog juga menemukan mumi hewan di pemakaman mereka, yang dibalut dengan cara yang sama, bahkan dibangun pemakaman khusus untuk mereka.
5. Butuh 100.000 budak untuk membangun satu piramida
Piramida adalah struktur yang digunakan untuk menampung mumi.
Piramida ini berbentuk segitiga tiga dimensi yang dibangun dengan sangat hati-hati karena merupakan tempat makam orang mati.
Diyakini, dibutuhkan 100.000 budak untuk membangun piramida, namun setelah penelitian, ternyata piramida hanya dibangun oleh 20.000 budak.
Sekitar 130 piramida dibangun di Mesir Kuno, dan di antaranya masih ada hingga sekarang.
6. Mereka yang mencoba membuka makam terkutuk
Tidak semua orang yang meninggal di Mesir Kuno memiliki makam, karena makam hanya dibangun untuk beberapa orang terpilih, yaitu firaun, istri mereka, atau anggota keluarga kerajaan.
Makam mereka berisi semua barang berharga, sehingga mereka dapat terus hidup di akhirat nanti.
Diyakini, siapa pun yang membuka makam, akan dikutuk, dan beberapa arkeolog yang membuka makam pertama meninggal dalam satu dekade, konon membuktikan teori ini dan membuat orang enggak membuka makam lebih lanjut, melansir ancienthistorylists.
Orang Mesir Kuno juga percaya bahwa karena emas dan harta karun telah dikubur dengan instruksi tidak pernah diakses dalam keadaan apa pun, maka ini membuat orang mati semakin marah.
Orang lebih mempercayai kutukan daripada keberadaan bakteri berbahaya, cacing, dan kontaminan lainnya.
7. Budak dikuburkan bersama mayat Firaun mereka
Karena makam pada dasarnya dibuat untuk kenyamanan dan kesejahteraan firaun, maka apa pun dimasukkan untuk memungkinkan firaun hidup nyaman di akhirat.
Awalnya, hanya mencakup barang-barang seperti emas, pakaian, sandal, dan barang materialistis lannnya, tetapi juga orang-orang yang melayani firaun pun harus dikuburkan bersama mereka, untuk membantu para firaun di akhirat.
Namun, budak ini digantikan oleh patung budak untuk ditempatkan di makam demi membantu firaun, agar budak hidup tidak dibunuh.
Stambi, patung budak, ditemukan oleh para arkeolog di beberapa makam firaun.
8. Pelayan dilapisi dengan madu
Para pelayan harus siap membantu firaun, lebih dipandang seperti budak, yang harus siap kehilangan nyawa mereka.
Misalnya, agar Firaun tidak diganggu lalat saat makan, maka para pelayan diolesi madu dan disuruh berdiri di dekatnya, maka lalat akan menempel pada madu di tubuh pelayan itu dan tidak mengganggu firaun yang sedang makan.
9. Tidak ada yang bisa melihat rambut Firaun
Osiris adalah dewa Mesir yang selalu mengenakan mahkota emas.
Firaun kemudian meniru Osiris untuk memperbesar citra mereka dan menarik rasa hormat dari orang-orang.
Maka tumbuhlah keyakinan bahwa rambut firaun tidak boleh terlihat dan firaun juga mulai menutupi janggut mereka dengan topeng emas, yang berlanjut hingga akhir zaman.
Firaun senang disembah dan inilah yang membuat mereka mencoba para dewa, bahkan mengadopsi nama dewa dan memaksa mereka menyembahnya.
10. Firaun mengenakan sandal yang dilukis musuhnya di telapak kakinya
Firaun Raja Tut hidup selama 18 tahun, tetapi sangat mengeksploitasi rakyat kerajaannya.
Dia bahkan mengganti nama dewa yang mereka sembah menurut namanya sendiri.
Orang-orang tidak terlalu senang dengan apa yang terjadi dan setelah kematiannya, mereka menghancurkan banyak monumen dan bangunan yang dia bangun.
Namun, dia adalah seorang pemikir progresif, percaya bahwa saudara-saudaranya harus berhenti berkelahi satu sama lain dan hidup dalam damai.
Ketika para arkeolog menggali makamnya dan menemukan sandalnya, mereka melihat bahwa terlihat lukisan musuh-musuhnya di telapak kakinya.
Ini menunjukkan penghinaan dan rasa tidak hormat terhadap musuh-musuhnya karena dia berjalan di atas mereka.
Namun, terlepas dari banyak takhayul dan kepercayaannya, orang Mesir Kuno berpikiran maju dan sangat maju di banya bidang.
Orang Mesir adalah orang pertama yang menemukan kertas, pasta gigi, dan banyak barang sehari-hari lainnya yang masih digunakan hingga sekarang.
Orang Mesir juga unggul dalam hal konstruksi bangunan yang sangat geometris, padahal mereka tidak memiliki timbangan atau alat ukur.
Struktur konstruksi mereka pun tidak hanya indah, tetapi juga kuat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari