Intisari-Online.com – Dewa atau Tuhan Amun, ini berarti Amun secara tradisional dikaitkan dengan yang tersembunyi, ada di mana-mana tetapi tidak bisa dilihat, hanya bisa dirasakan.
Dari konsepsi tersebut maka diperoleh hubungan antara udara dan angin yang mengelilingi segala sesuatu.
Atribusi terhadap sosok dewa ini tidak statis sepanjang perkembangan sejarah, tetapi mengalami variasi penting.
Dewa Amun dikaitkan dengan jurang primitif dan kekuatan kreatif.
Pada awalnya, pemujaannya berpusat di kota Thebes, dia dianggap seabgai putra Maat dan Thoth serta suami Mut dan ayah Khonsu.
Kemudian membentu dengan dua terakhir ini yang disebut triad Theban yang ia gunakan untuk memusatkan ibadahnya.
Dengan berlalunya waktu, terutama selama Dinasti ke-12, sosoknya menjadi semakin penting, menggantikan dewa prajurit Montu sebagai pelindung provinsi Thebes.
Klimaksnya setelah kekalahan Hyksos oleh para pangeran Theban.