Pada tahun 1958 Uni Soviet mengirimkan 100 kendaraan militer lintas negara GAZ-69 ke Indonesia, tambahnya.
Sebelumnya tahun itu Jakarta pernah ingin membeli 10 pesawat tempur multiperan Su-35 untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger milik AS yang sudah ketinggalan zaman.
Pesawat itu telah beroperasi di Angkatan Darat Indonesia sejak 1980.
Lalu perusahaan teknologi tinggi Rusia, Rostec, melaporkan bahwa Indonesia telah menerima penawaran komersial untuk 11 pesawat Su-35.
Su-35 adalah jet tempur multiguna generasi 4 ++ super-manuver buatan Rusia yang dilengkapi dengan radar array bertahap dan pendorong yang dapat dikemudikan.
Ia dapat mengembangkan kecepatan hingga 2.500 kilometer per jam dan memiliki jangkauan terbang 3.400 kilometer dan radius tempur mendekati 1.600 kilometer.
Jet tempur dipersenjatai dengan senjata 30mm dan memiliki 12 ruang untuk membawa bom dan rudal.
Konon kabarnya pesawat itu berhasil diboyong Indonesia pada Agustus tahun 2020.
Sementara itu hubungan dekat Indonesia diketahui sejak abad ke-19 ketika Rusia melakukan ekspedisi laut.
Diplomat top Rusia mencatat bahwa orang Rusia pertama kali mengetahui tentang Indonesia pada abad ke-19 ketika ekspedisi laut Rusia mulai mengunjungi pulau-pulau di kepulauan itu.
Konsulat reguler Rusia pertama dibuka di Batavia pada tahun 1894.
Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, bekas Uni Soviet menawarkan dukungan dan bantuan menyeluruh kepada negara muda tersebut.
"Berkat upaya negara kita, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui kedaulatan Indonesia atas sebagian besar wilayah Hindia Belanda pada 27 Desember 1949," katanya.
"Pada 25 Januari dan 3 Februari 1950, para menteri luar negeri bertukar telegram tentang pembentukan hubungan diplomatik," Lavrov mengenang.
Source | : | kompas,TASS |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR