Pejabat Ukraina mengatakan aksi spionase ini menarget akun-akun pribadi milik pasukan Kyiv.
Dalam sebuah unggahan Facebook, Tim Respon Darurat Komputer Ukraina mengatakan hacker menarget tidak hanya warga Ukraina tapi juga warga Polandia, Rusia, dan Belarusia.
Termasuk beberapa organisasi media Belarusia.
Facebook bebaskan unggahan mengenai Batalion Azov
Sementara internet Ukraina terhambat, Facebook memperbolehkan miliaran pengguna internetnya mendukung Batalion Azov.
Batalion Azov adalah unit militer neo-Nazi yang sebelumnya dilarang untuk didiskusikan secara bebas di bawah kebijakan Organisasi dan Individu Berbahaya, melansir The Intercept.
Perubahan politik ini dibuat minggu lalu, dipatok karena invasi Rusia yang sedang terjadi di Ukraina dan karena ketegangan militer yang meningkat.
Batalion Azov, yang berfungsi sebagai sayap bersenjata gerakan Azov nasionalis kulit putih Ukraina yang lebih luas, memulai gerakannya sebagai relawan militan anti-Rusia sebelum secara resmi bergabung dengan Garda Nasional Ukraina tahun 2014.
Resimen ini dikenal dengan ultranasionalisme sayap kanan yang keras dan ideologi neo-Nazi yang didukung anggotanya.
Walaupun beberapa tahun lamanya gerakan simpatisan neo-Nazi mereka diremehkan, kedekatan kelompok itu tidak kentara.
KOMENTAR