Intisari-Online.com - Melansir CNN, Kamis (24/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina timur, Kamis pagi waktu setempat.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran di Ukrania lewat darat, udara dan laut. Kekhawatiran Barat tentang kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.
Dalam pidatonya, yang disiarkan di televisi nasional Rusia, Putin mendesak pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang.
Namun Putin menambahkan: "Rencana kami bukan untuk menjajah Ukraina, kami tidak berencana untuk memaksakan kehendak pada siapa pun."
Namun sebelumnya pada Minggu (20/2/2022), Intelijen AS sudah ungkap bahwa Putin memberikan perintah kepada pasukannya untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.
"Intelijen mengatakan bahwa pasukan Rusia sebenarnya telah menerima perintah sekarang untuk melanjutkan invasi," kata David Martin dari CBS News kepada pembawa acara Face the Nation, Margaret Brennan.
"Jadi tidak hanya mereka bergerak lebih dekat, tetapi komandan di lapangan membuat rencana khusus tentang bagaimana mereka akan bermanuver di sektor medan perang mereka," tambahnya.
Martin mengungkap hal tersebut usai Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia sangat yakin Putin akan menyerang Ukraina berdasarkan bocoran intelijen dari DC.
Sementara itu, pejabat tinggi urusan luar negeri Amerika hari Minggu memperingatkan bahwa langkah Putin tidak main-main.
Bagi Putin, invasinya ke Ukraina bukan sekadar persoalan sumber daya, perbatasan atau kekuasaan, namun mengenai hal yang bersifat eksistensial yakni identitas.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR