Salah satunya adalah kompresi, teknik yang melibatkan pemberian tekanan pada arteri untuk membuat seseorang tidak sadarkan diri atau pada saraf yang menyebabkan mati rasa tiba-tiba pada anggota badan.
Pada 1784, seorang ahli bedah Inggris John Hunter mencoba kompresi saraf dengan menerapkan tourniquet ke tubuh pasien dan menyebabkan mati rasa. Anehnya, itu berhasil.
Hunter mampu mengamputasi anggota tubuh, dan tampaknya, pasien tidak merasakan sakit, menurut Royal College of Anaesthetists.
Teknik manajemen nyeri lainnya adalah 'mesmerisme' atau hipnotisme.
Keyakinan pseudoscientific menggabungkan elemen hipnosis dengan teori bahwa ada cairan seperti medan gaya yang dapat dimanipulasi dengan magnet.
Pada pertengahan 1800-an, mesmerisme telah menyebar ke bagian lain Eropa dan India.
Dalam beberapa kasus, pasien dilaporkan bebas rasa sakit, menurut sebuah laporan di Hektoen International Journal.
Mesmerisme menjadi begitu populer, pada kenyataannya, beberapa "rumah sakit mesmerik" didirikan di London dan tempat lain.
Tetapi ahli bedah mulai mempertanyakan metode ini dan menuduh para pendukung menyesatkan publik.
Menjelang pertengahan 1800-an, para ilmuwan dan ahli bedah semakin tertarik pada penggunaan eter.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR