Muncul Pesawat Keluarkan Asap di Jakarta, Disebut-sebut Menyebabkan Banyak Penyakit, Ternyata ini Kebenaran di Baliknya

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi jejak contrail dari pesawat yang melintas
Ilustrasi jejak contrail dari pesawat yang melintas

Intisari-Online.com -Beberapa waktu lalu, sebuah video yang beredar di media sosial menggegerkan netizen.

Video berdurasi 15 detik tersebut memperlihatkan garis putih memanjang di langit Jakarta pada Selasa (15/2/2022).

Pemilik akun yang mengunggah video tersebut menuliskan narasi bahwa Jakarta telah digempur chemtrail pada 14 Februari pukul 01.00 dini hari.

Sejumlah warganet termasuk pemilik akun menduga gempuran chemtrail itulah yang membuat banyak warga Jakarta terserang penyakit.

"Jakarta digempur chemtrail 14 februari pukul 1 tengah malam. Stay safe untuk warga jakarta ya, berdoalah mereka semua yg terlibat cepat menerima hukumannya," demikian narasi yang dituliskan pada keterangan video yang viral di Twitter tersebut.

Chemtrail sendiri berasal dari istilah chemical trail, atau zat kimia yang biasanya disebarkan dari langit menggunakan media pesawat terbang.

Menurut Harvard University, chemtrail merupakan teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.

Para penganut teori konspirasi itu menyebutkan bahwa keberadaan chemtrail dapat dibuktikan dengan adanya jejak putih di langit yang muncul usai pesawat terbang melintas.

Baca Juga: Seantero Dunia Nyaris Terkecoh, Perang Dunia III yang Digadang-gadang Pecah di Ukraina Nyatanya Malah Nyaris Meletus di Langit Mediterania, Gesekan Pesawat Dua Negara Adidaya Ini Pemicunya

Baca Juga: Ancaman Dobel, China Kembangkan Pesawat Pengebom Rahasia JH-XX, Jika Selesai Wilayah-wilayah Ini Bisa Terancam Dihancurkan dengan Mudah

Mereka meyakini bahwa jejak putih itu mengandung bahan kimia beracun yang digunakan untuk berbagai kepentingan.

Misalnya pengendalian populasi manusia, pengendalian pikiran, atau menyebarkan penyakit.

Namun, pakar penerbangan menjelaskan bahwa kemunculan jejak putih di langit adalah fenomena biasa.

Jejak ini biasa muncul saat pesawat terbang melintas.

Jejak ini biasa disebut condensation trail atau vapor trails.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah juga menegaskan bahwa garis putih memanjang tersebut adalah jejak kondensasi pesawat terbang.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (16/2/2022) pagi, Indan mengatakan, "Fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails)."

Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Penerbangan BMKG Ismanto Heri juga menyatakan, garis putih memanjang di langit yang ada di video viral tersebut merupakan contrail.

Baca Juga: Manfatkan Situasi Keruhnya Konflik Ukraina-Rusia, Jenderal Militer AS Ini Malah Bocorkan, China Sedang Mencari Peluang Benarkah Bisa Dapat Keuntungan Ini

Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri dengan Lompat dari Lantai 8, Novi Amelia Sempat Alami Berbagai Masalah Hingga Jalani Perawatan Kejiwaan, Buktikan Masalah Mental Tidak Boleh Disepelekan

"Kami melihatnya itu adalah fenomena awan yang muncul di belakang pesawat, bentuknya seperti garis. Dan itu biasa terjadi," jelas Ismanto.

Kemudian, Indan menjelaskan bahwa condensation trail adalah hasil dari pengembunan udara berkadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.

Untuk keperluan tertentu, memang ada beberapa misi penerbangan dengan membawa bahan kimia.

Dia menjelaskan, "Contoh misi TMC, pesawat membawa NaCl disebar di area yang berawan untuk tujuan mempercepat terjadinya hujan."

Selain itu, ada pesawat yang membawa bahan kimia untuk memadamkan kebakaran di suatu area.

Ada pula pesawat yang membawa pupuk atau zat kimia antihama untuk menghentikan serangan hama pada area pertanian atau perkebunan.

Indan menegaskan, setiap pesawat yang terbang di wilayah udara Indonesia akan terpantau posisi, tipe, dan misinya.

Indan menegaskan, "Baik oleh AirNav maupun oleh Koopsudnas (Komando Operasi Udara Nasional) melalui radar hanud (pertahanan udara) yang kita miliki. Sehingga kita bisa pastikan hal tersebut (chemtrail) hoaks."

Baca Juga: Diam Tak Pernah Disorot atau Berbicara, Mendadak Presiden Ukraina Muncul di Hadapan Publik Sambil Bocorkan Kapan Rusia Akan Menyerang

Baca Juga: Larang Iron Dome Dikirim ke Ukraina, Rupanya Kubah Besi yang Lindungi Israel Bertahun-tahun dari Serangan Rudal Ini Berhasil Ditembus Rudal Sijeel Hamas

Artikel Terkait