Intisari-Online.com -Di tengah ancaman invasi Rusia, Ukraina memperkuat sistem pertahanannya.
Ukraina bahkan dilaporkan mencoba untuk memperoleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Menurut portal berita Israel Ynet News, Amerika Serikat (AS) tampaknya menolak untuk menjual sistem Iron Dome ke Ukraina.
Karena AS berkontribusi pada pengembangan Iron Dome, penjualan Iron Dome kepada pihak ketiga memerlukan persetujuan kedua negara.
AS sendiri hanya memiliki dua baterai Iron dome, yang pengirimannya telah selesai pada Januari tahun lalu.
Sementara itu, Israel rupanya juga menghentikan upaya AS untuk mentransfer baterai rudal Iron Dome ke Ukraina, melansir The EurAsian Times, Rabu (16/2/2022).
Menurut beberapa media, termasuk The Times of Israel, Israel khawatir bahwa hal itu dapat membahayakan hubungannya dengan Rusia.
Sistem pertahanan udara Iron Dome alias Kubah Besi merupakan andalan Israel untuk melindungi wilayahnya dari serangan via udara.
Istilah kubah besi dipakai untuk menggambarkan sistem pertahanan udara yang benar-benar melindungi seluruh wilayah Israel seperti halnya kubah.
Sistem pertahanan rudal tersebut berfungsi sebagai penangkal rudal yang diluncurkan ke arah Israel.
Militer Israel mengklaim bahwa sejauh ini alat tersebut telah berhasil melumpuhkan roket–roket yang diluncurkan ke wilayah mereka.
Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome tidak diragukan lagi adalah juara dari konflik Israel dengan Gaza.
Tanpanya, ratusan rudal yang ditembakkan oleh Hamas ke Israel dari hari ke hari kemungkinan besar akan menyebabkan banyak kematian, dan kerusakan parah.
Namun, klaim Israel tentang Iron Dome yang tak dapat ditembus itu akhirnya dipatahkan oleh upaya Hamas dalam pertempuran di Gaza bulan Mei 2021 lalu.
Melansir The Times of Israel, Selasa (11/5/2021), sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa mereka menggunakan jenis baru rudal "Sijeel" untuk menyerang kota-kota Israel hari ini.
Hamas mengklaim bahwa rudal tersebut berhasil melewati sistem pertahanan Iron Dome Israel.
"Untuk pertama kalinya, kami memanfaatkan taktik penembakan rudal Sijeel ke Ashkelon, yang memiliki kekuatan penghancur tinggi dan berhasil mengatasi Iron Dome," kata Brigade Izz al-Din al-Qassam dalam sebuah pernyataan.
Media Ibrani telah melaporkan bahwa kerusakan sementara di Iron Dome dan volume besar roket yang ditembakkan dalam kurun waktu singkat mungkin telah berkontribusi pada kemampuan untuk menghantam kota tersebut.
Tentara Israel belum mengomentari klaim Hamas.
Sementara itu, Channel 12 mengatakan kerusakan pada baterai Iron Dome yang ditempatkan di Ashkelon mungkin merupakan penyebab kegagalannya untuk mencegat roket yang masuk pada hari sebelumnya yang mengakibatkan kematian dua orang Israel di kota tersebut.
Masalah tersebut kemudian diperbaiki dan baterai tersebut sekarang beroperasi penuh.
Hamas mengklaim rudal "Sijeel" barunya yang menimbulkan korban memiliki kemampuan menerobos sistem pertahanan Iron Dome.
Melansir National Interest, menilai efektivitas Iron Dome tidaklah mudah.
Misalnya, perangkat lunak seharusnya menghitung apakah roket akan mendarat di daerah berpenduduk atau medan kosong: pencegat akan mengenai yang pertama sementara mengabaikan yang terakhir.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Silahkan Coba di Rumah
Lantas, jika sebuah roket Hamas mendarat di Israel, apakah karena Iron Dome gagal mencegatnya, atau Iron Dome memilih mengabaikannya karena tidak menimbulkan ancaman?
Ted Postol, profesor emeritus di Massachusetts Institute of Technology dan pengkritik lama pertahanan rudal Israel dan Amerika, mengatakan bahwa sistem tidak berfungsi.
Untuk menghantam dan menghancurkan hulu ledak, bukan badan rudal, pencegat Iron Dome harus menyerang langsung roket, menurut Postol.
Video yang menunjukkan contrails dari pencegat melakukan putar balik, atau menyelam ke target mereka, menunjukkan bahwa pencegat tidak menghancurkan hulu ledak.
Postol menolak klaim IDF atas tingkat intersepsi 86 persen.
"5 sampai 10 persen lebih mungkin," katanya.
"Ini bukan Iron Dome. Itu Saringan Besi."
Baca Juga: Obat Ambeien Tradisional Kunyit dan Campurannya, Seperti Apa Resepnya?