Di Teluk Persia, kayak-nya rusak dan sambil menunggu penggantinya dia terjangkit malaria.
Penyakit itu mengikutinya selama sisa perjalanannya.
Pada tahun 1935, ia sudah sangat populer di Jerman, tetapi ternyata, popularitasnya melaju lebih cepat darinya.
Sebelum mencapai India, ia menjadi terkenal sebagai pemain kayak yang paling berpengalaman di dunia.
Tapi begitu sampai di Indonesia ia diculik dan diserang oleh sekelompok penduduk setempat, tetapi ia berhasil melarikan diri hanya dengan gendang telinga yang berlubang.
Pada tahun 1938, ia melanjutkan perjalanannya dengan perahu baru dan mendayung ke Nugini Belanda.
Dari sana ia melanjutkan ke Saibai, pulau paling utara Australia.
Saat itu tahun 1939, tiga minggu setelah perang diumumkan di Eropa.
Di pantai pulau, Speck bertemu dengan dua petugas polisi yang memberi tahu dia bahwa dia akan dipenjara sebagai musuh.
Speck diduga menuntut untuk diinternir dengan 'rekan Sosialis Nasionalnya'.
Akhirnya, dia ditempatkan di kamp interniran di Victoria, di mana dia gagal untuk melarikan diri.
Dia tetap dipenjara sampai akhir Perang Dunia II.
Pada akhirnya, perjalanannya yang panjangnya 30.000 mil tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dunia pascaperang tidak begitu antusias dengan pencapaiannya.
Source | : | vintage news |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR