Kisah Memilukan di Balik Penemuan 3 Liontin 'Jimat' Yahudi yang Mengungkap 'Doa dan Iman' Berusia Ribuan Tahun di Kamp Konsentrasi Nazi

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Liontin Doa Yahudi

Intisari-Online.com - Pada tahun 1942, pejabat senior pemerintah dari Nazi Jerman bertemu di Berlin untuk membahas tentang orang Yahudi.

Konferensi Wannsee diakhiri dengan “Solusi Akhir” untuk memusnahkan lebih dari dua juta orang Yahudi di seluruh Polandia dan membangun kamp kematian.

Melansir All that's Interesting, Kamis (27/1/2022), Israel Antiquities Authority (IAA) mengumumkan penemuan tiga jimat yang bertuliskan doa Ibrani Shema Yisrael (“Dengarlah O Israel”) di bagian depan.

Sementara dua jimat menggambarkan Musa membawa Sepuluh Perintah Tuhan, jimat ketiga bergambar Musa yang memudar.

Menurut The Times of Israel, tim peneliti menyimpulkan bahwa barang-barang pribadi ini berasal dari Eropa Timur dan merupakan buatan tangan.

Pemiliknya membawa liontin itu saat melakukan perjalanan ke kamp.

“Penemuan liontin ini sangat mengerikan,” kata Eli Eskozido, direktur IAA.

“Mereka mewakili seutas benang yang mengalir di antara generasi orang Yahudi — benang tebal, berusia ribuan tahun, tentang doa dan iman.”

Baca Juga: Iran vs Israel, Komplotan Perempuan Yahudi Mata-mata Iran Dibongkar Israel, Terungkap Begini Cara Mereka Beroperasi untuk Korek Rahasia Israel

Baca Juga: Simpan Rahasia Besar, Kapal Selam Israel Ini Bisa Begitu Menghancurkan dengan Kekuatan 14 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima hingga Jadi 'Kartu AS' Negeri Yahudi Tersebut

Menurut Haaretz, penggalian di bekas kamp kematian itu telah berlangsung selama 10 tahun.

Dipimpin oleh Yoram Haimi dari IAA, Wojciech Mazurek dari Polandia, dan Ivar Schute dari Belanda, para ahli menemukan peninggalan yang tak ternilai seperti kartu identitas korban di masa lalu.

“Sedikit yang diketahui tentang cerita di balik liontin, yang memilukan,” kata Haimi.

Para arkeolog menemukan salah satu liontin di lantai sebuah ruangan di mana tahanan wanita menanggalkan pakaiannya sebelum dipaksa masuk ke kamar gas.

Liontin lain ditemukan di stasiun 'buka baju' serupa di Camp II, sementara yang ketiga digali di dekat kuburan massal.

“Ada kemungkinan untuk mengidentifikasi semacam tradisi atau mode di antara komunitas Yahudi di Eropa Timur dengan liontin yang bertuliskan 'Shema Yisrael' di satu sisi dan penggambaran Musa dan loh Hukum di sisi lainnya," kata Haimi.

“Tetapi apakah mereka didistribusikan di sinagoga oleh komunitas Yahudi setempat atau mungkin diproduksi untuk pesanan individu?"

Peneliti menentukan bahwa salah satu liontin berasal dari Lviv di Ukraina, sedangkan dua lainnya berasal dari Polandia dan Cekoslowakia.

Baca Juga: Sudah Ada 120 Tahun yang Lalu, Begini Geliat Tumbuh Kembang Zionisme hingga Sekarang hingga Sukses Menyokong Populasi Yahudi Israel

Baca Juga: Siapa Sangka di China Ternyata Ada Bangsa Yahudi Asli Kaifeng yang Menetap Lebih dari 1.000 Tahun Lalu, Dari Mana Datangnya?

Kamp pemusnahan Sobibor didirikan pada Maret 1942 dan menampung mayoritas penduduk Yahudi Polandia, Belanda, dan Slovakia.

Diperkirakan bahwa Nazi membunuh 250.000 orang Yahudi di kamp antara April 1942 hingga Oktober 1943.

Baca Juga: Bertentangan dengan Teori Umum, Ilmuwan Coba Menguak Misteri Asal Usul Leluhur Bangsa Yahudi Ashkenazi, Dari Mana Mereka Berasal?

Baca Juga: Selalu Membaur dengan Melepas Topi Yahudi Kecilnya, Pria Yahudi Terakhir di Afghanistan Ini Tak Mau Pergi Meski 'Ditinggal' Istri dan Anak-anaknya Pindah ke Israel

(*)

Artikel Terkait