Intisari-Online.com - Pada November 2021, sebuahcincin emas kuno ditemukan di pabrik anggur Israel zaman dahulu.
Cincin kuno itu talah dipakai lebih dari 1.000 tahun yang lalu karena keindahannya, atau mungkin juga sebagai jimat penangkal mabuk.
Melansir Live Science, para arkeolog menemukan cincin tersebut diYavne, Israel, selama penggalian situs yang berasal dari zaman Bizantium (sekitar 330 hingga 1453 M).
Pabrik itu dianggap sebagai produsen anggur komersial terbesar selama periode ini.
Merekamengekspor anggur berkualitas tinggi ke seluruh Israel kuno dan sekitarnya.
Namun, penemuan tersebut tidak ada hubungannyadengan produksi atau kenikmatan segelas anggur yang segar.
Bahkan mungkin cincin tersebut berfungsi sebagai jimat anti mabuk orang Israel akibat minum terlalu banyak.
Cincin itu berisi batu ungu yang kemungkinan besar adalah batu kecubung.
Orang-rangdi wilayah tersebut percaya bahwa permata semimulia tersebut mampu mencegah rasa tidak nyaman akibat mabuk.
"Amethysts disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang dikenakan oleh imam besar Kuil,"kata Amir Golani, seorang ahli IAA pada perhiasan kuno dan salah satu ilmuwan yang meneliti cincin pada waktu itu.
"Banyak manfaat yang melekat pada permata ini, termasuk pencegahan efek samping minum - mabuk," kata Golani dalam pernyataannya.
Gagasan itu setidaknya berasal dari zaman Yunani kuno; kata "amethyst" berasal dari bahasa Yunani "amethystos," yang berarti "tidak mabuk," menurut Gemological Institute of America (GIA).
Amethyst adalah jenis kuarsa yang dulunya berharga seperti zamrud dan rubi, hingga penemuan tambangbesar pada abad ke-19 di Brasil membuat permata itu lebih murah dan lebih mudah diakses.
Pabrik anggur Yavne, tempat cincin ini ditemukan, menekan dan mengemas sejenis anggur putih yang dikenal sebagai "anggur Gaza" atau "anggur Ashkelon."
Ribuan guci tanah - rusak dan utuh - dan peralatan lain di reruntuhan mengisyaratkan skala besar dari operasi pembuatan anggur kuno ini.
Pabrik tersebut mungkin telah menghasilkanlebih dari 500.000 galon (2 juta liter) anggur setiap tahun.
Para peneliti menemukan cincin tersebut dilokasi yang berasal dari sekitar abad ketujuh, di dekat gudang penyimpanan botol anggur kosong.
Meskipun cincin itu terkubur pada abad ketujuh, cincin emas dengan batu kecubung sudah populer di kalangan elit Romawi sejak abad ketiga, dan cincin itu bisa dibuat berabad-abad sebelum hilang dan kemudian diwariskan dari generasi ke generasi, kata peneliti.
(*)