Orang-orang Kristen percaya bahwa Adam, setelah diusir dari Taman Eden (Surga) jatuh ke bumi dan jatuh ke gunung ini.
Kepercayaan orang Islam mirip dengan kepercayaan orang Kristen berdasarkan Perjanjian Lama.
Mereka menyebut gunung itu 'Adam-malai' (Gunung Adam) karena percaya di atas gunung terletak makam Adam.
Orang Hindu percaya bahwa jejak kaki tersebut merupakan jejak Dewa Siwa.
Oleh karena itu mereka menyebut gunung itu 'Sivanolipadam' (Kaki Cahaya Siwa).
Para pengikut dewa Siwa naik ke gunung memohon bantuan dan pemeliharaan ilahi untuk dilahirkan di alam surgawi, yaitu Gunung Kailas.
Di masa lalu, para peziarah mendaki gunung dengan menginjak permukaan batu dan berpegangan pada rantai yang dipasang pada tiang besi yang dibor ke lantai berbatu.
Bagian paling berbahaya dari pendakian adalah titik yang dikenal sebagai 'Mahagiridambe' di mana para peziarah yang terkena angin kencang berisiko terbawa arus.
Peziarah mencoba mencapai puncak sebelum fajar untuk melihat fenomena besar yang dikenal sebagai 'ira-sevaya' (pancaran matahari terbit) yang menusuk ufuk timur.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR