Find Us On Social Media :

Mengaku Hanya Bisa Dikalahkan oleh Dewa Syiwa, Inilah Raja Terakhir dari Kediri yang Mengaku Dewa dan Dibenci Para Brahma Lantaran Gila Disembah

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 5 Februari 2022 | 13:00 WIB

Ilustrasi Raja Kertajaya, raja terakhir Kerajaan Kediri yang berakhir menjadi korban Ken Arok

Intisari-Online.com - Prabu Kertajaya adalah raja terakhir Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar tahun 1194-1222. 

Dia naik takhta untuk menggantikan Sri Kameswara, yang berkuasa di Kediri menjelang akhir abad ke-12.

Selama memerintah, raja yang memiliki gelar Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa ini dikenal sangat kejam.

Prabu Kertajaya sering mengklaim bahwa dirinya adalah dewa yang bebas berkehendak sesuka hati.

Ia bahkan mewajibkan rakyat, termasuk para Brahmana, untuk menyembahnya.

Kesaktiannya dibuktikan olehnya dengan duduk diatas tombak yang berdiri tanpa jatuh ataupun terluka. 

Ia juga mengatakan bahwa hanya Dewa Syiwa yang bisa mengalahkannya. 

Disebutkan bahwa para pendeta Hindu dan Buddha yang menolak untuk menyembahnya, memilih melarikan diri ke Tumapel guna mencari perlindungan dari Ken Arok.

Baca Juga: Mempelajari Sumber Sejarah Kerajaan Kediri yang Masih Bisa Dipelajari, Ini Dia

Baca Juga: Misteri Joyeuse, Pedang Legendaris dan Harta Karun Pribadi Kaisar Charlemagne, ‘Berisikan’ Peninggalan Orang Suci yang Berikan Kekuatan Magis, Digunakan dalam Penobatan Raja Selama Berabad-abad

Saat itu, Ken Arok adalah penguasa Tumapel, yang berniat untuk melepaskan diri dari Kerajaan Kediri.

Tidak lama setelahnya, para Brahmana merestui Ken Arok sebagai raja di Tumapel, yang kekusaannya terpisah dari pengaruh Kerajaan Kediri.