Sebuah laporan tahun 2019 oleh Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) membuat referensi yang sangat spesifik tentang kemampuan pesawat ini untuk menggunakan rudal udara-ke-udara jarak jauh dan amunisi berpemandu presisi.
Untuk persenjataan, belum diketahui apakah pesawat tersebut bisa membawa senjata nuklir atau tidak.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, JH-XX kemungkinan memiliki radius tempur yang lebih pendek daripada H-20, sehingga cocok untuk set target dan misi regional yang lebih terlokalisasi.
Namun, kisaran ini masih cukup untuk tidak hanya menargetkan pangkalan AS di rantai pulau kedua, tetapi juga fasilitas militer di India, Laut China Selatan, dan sekitarnya.
Dengan fokus pada kecepatan dan siluman, pembom tempur kecil juga akan memiliki keuntungan tambahan terkait dengan tingkat serangan mendadak, dan dalam hal penetrasi yang berhasil melalui jaringan pertahanan udara terintegrasi musuh.
Penekanan pada karakteristik siluman pesawat akan memungkinkan pembom tempur untuk terbang di wilayah udara yang diperebutkan dan juga menghindari sistem pertahanan udara yang terletak di sana.
JH-XX akan cocok untuk operasi multi-peran, termasuk mendukung misi udara-ke-udara jarak jauh.
Jika dikembangkan sepenuhnya, pesawat ini dapat melindungi berbagai batu dan karang yang dimiliter Beijing di Laut China Timur dan Selatan.
Itu juga bisa melakukan pemboman persiapan Taiwan sebelum invasi yang sebenarnya.
Baca Juga: Dijamin Aman! Jangan Mau Nanti Malam Terbangun Gara-gara Lapar, Konsumsi Camilan Ini Sebelum Tidur
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR