Intisari-Online.com - Konflik yang terjadi antara aparat keamanan antara aparat gabungan TNI dan Polri dengan warga di Desa Wadas Purworejo tengah menjadi sorotan.
Beberapa waktu lalu, beredar video ratusan aparat dengan senjata lengkap mendatangi Desa Wadas. Dari video juga nampak sejumlah warga ditangkap dan digelandang oleh aparat.
Media sosial pun diramaikan oleh tagar #WadasMelawan, #SaveWadas, hingga #WadasTolakTambang.
Muncul pula petisi "Hentikan Rencana Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas" di laman change.org.
Sementara Kuasa hukum warga Desa Wadas, Julian Dwi Prasetya mengatakan, ada sekitar 60 warga yang ditangkap aparat dalam peristiwa itu.
“Saat ini saya sedang di Polres Purworejo. Total ada 60-an (warga Wadas ditangkap),” kata Julian pada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).
Konflik ini berawal dari rencana pembangunan Bendungan Bener di Purworejo dan rencana pembangunan tambang andesit di Desa Wadas.
Dikutip dari laman petisi, Bendungan Bener merupakan salah satu Proyek Strategis nasional (PSN) yang akan memasok sebagaian besar kebutuhan air ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Lalu, apa pentingnya batu andesit yang ada di Desa Wadas hingga menjadi sumber konflik ini?
Melansir Kompas.com, batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas rencananya akan digunakan sebagai material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten Purworejo.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR