Senator Klimov mengatakan bahwa Turki tidak hanya ingin mendapatkan keuntungan finansial dari perjanjian tersebut.
Tetapi juga ingin campur tangan lebih dalam dalam ketegangan di Eropa Timur.
Komentar Klimov muncul setelah Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznokov mengumumkan kesepakatan Ukraina-Turki.
"Ukraina dan Turki telah mencapai kesepakatan tentang kerja sama dalam transfer teknologi militer dan hanya menunggu penandatanganan," ungkap laporan itu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Ukraina akan membangun pabrik Bayraktar yang mengkhususkan diri dalam produksi drone bersenjata Turki.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji kerja sama Ukraina-Turki.
Dia mengatakan bahwa "ini adalah teknologi baru, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat kekuatan pertahanan negara".
Turki saat ini berdiri netral dalam ketegangan antara Rusia dan AS dan NATO atas Ukraina.
Namun, Turki telah mengkritik aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014.
Fakta bahwa Turki menjual teknologi untuk memproduksi drone bersenjata ke Ukraina adalah sesuatu yang selalu menjadi perhatian Rusia.
Selama panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari Turki Receip Tayyip Erdogan pada Desember 2021.
Sementara, Vladimir Putin mengkritik tindakan "destruktif dan provokatif" Turki di wilayah tersebut.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR