Penulis
Intisari-Online.com - Dari hari ke hari invasi Rusia ke Ukraina semakin mengkhawatirkan.
BahkaninvasiRusia ke Ukrainamungkin bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
Tapi rupanya invasi Rusia ini sudah bisa diprediksi oleh Inggris.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (4/2/2022), pada Juni tahun lalu, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan Ukraina.
Tujuannya untuk membantu membangun pangkalan untuk memfasilitasi pengembangan Angkatan Laut Ukraina.
Wawasan itu muncul karena ada kekhawatiran bahwa Rusia dapat melancarkan serangan ke Ukraina kapan saja.
Berbicara di podcast Talking Politics pada Kamis kemarin, Shashank Joshi, editor pertahanan Economist, berkomentar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa melakukan serangan dengan mudah dan cepat.
Ini jelas akan menjadi masalah yang jauh lebih besar untuk NATO.
Sehubungan dengan pangkalan angkatan laut yang sedang dibangun di Laut Azov, Joshi mengatakan: “Saya telah mendengar Sergey Lavrov mengomel tentang ini dalam pidatonya."
"Dia mengatakan, Inggris sedang membangun pangkalan angkatan laut di Laut Azov, tepat di depan pintu kita."
Rusia prihatin dengan negara-negara Barat termasuk Inggris yang melatih pasukan Ukraina sehingga mereka lebih mampu dalam situasi pertempuran.
Belum lagi senjata Barat yang terus mengalir ke Ukraina.
Diketahui kesepakatan yang ditandatangani antara Inggris dan Ukraina tahun lalu menyetujui beberapa hal.
Misalnya produksi bersama delapan kapal perang rudal cepat, pelatihan personel angkatan laut Ukraina, dan penjualan dua kapal penanggulangan ranjau kelas Sandown yang diperbaharui.
“Inggris dan Ukraina memiliki hubungan pertahanan yang erat," kata Jeremy Quin, Menteri Pengadaan Pertahanan Inggris.
"Dan kami terus memperkuat kemitraan ini untuk membantu mencegah ancaman bersama."
“Saya senang bahwa industri Inggris dan Ukraina akan bekerja sama dalam proyek-proyek ini, yang akan memberikan kemampuan terdepan di dunia dan memberikan peluang bagi kedua negara kami untuk meningkatkan perusahaan pembuatan kapal kami.”
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Ukraina menggambarkan kedua negara sebagai "teman baik dan sekutu".
Ia menambahkan bahwa kesepakatan itu memberikan dorongan baru untuk kerja sama kami di industri angkatan laut dan akan memfasilitasi pengembangan lebih lanjut dari Angkatan Laut Ukraina.
Sekarang diperkirakan sekitar 100.000 tentara Rusia ditempatkan di perbatasan dengan Ukraina.
Para pemimpin Barat telah berbicara secara terbuka tentang ketakutan mereka akan invasi Rusia yang akan segera terjadi.
Meskipun Kremlin selalu menyangkal bahwa pihaknya sedang mempersiapkan serangan militer.
TapiJoshi memperkirakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan terjadi dalam waktu dekat.
"Jangan berpikir bulan. Saya pikir dia akan menyerang dalam beberapa minggu."
"Saya pikir Februari mendatang, ada kemungkinan besar serangan militer terhadap Ukraina," tutup Joshi.
Benarkah Rusia akan menyerang Ukraina pada bulan Februari ini?