Intisari-Online.com - Awal Januari ini,Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah meluncurkan latihan militer dengan partisipasi lebih dari 10 ribu tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Menghadapi ancaman tersebut, Ukraina punmelakukan latihan militer menggunakan sistem pertahanan udara di dekat Krimea yang dicaplok oleh Rusia secara ilegal.
Namun, seorang wajib militer Garda Nasional di Ukraina telah justru 'membantai' dengan menembak mati lima orang.
Tak hanya itu, dia juga melukai lima lainnya di kota timur Dnipro.
Melansir BBC, Jumat (28/1/2022), pria itu melepaskan tembakan saat penjaga tengah mengeluarkan senjata di pabrik kedirgantaraan Pivdenmash pada Kamis pagi.
Prajurit itu, bernama Artemiy Ryabchuk, 21, melarikan diri dengan senapan serbu Kalashnikov.
Dia kemudian ditangkap polisi.
Motifnya perbuatannya masih tidak segera jelas.
Namun seorang anggota parlemen Ukraina mengatakan tersangka mungkin telah diganggu lebih dhulu.
Beberapa laporan mengatakan dia menyerahkan diri kepada polisi secara sukarela.
Kepala Garda Nasional Mykola Balan mengajukan permintaan pengunduran dirinya tak lama setelah itu.
Dia mengatakan bahwa sebagai komandan dirinya bertanggung jawab "atas setiap insiden, baik dan buruk".
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Volodymyr Zelenskiy memerintahkan penyelidikan atas penembakan yang "mengerikan" itu.
"Saya mengharapkan petugas penegak hukum untuk memberi informasi sepenuhnya kepada publik tentang semua kejahatan ini," katanya.
Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky telah membentuk komisi investigasi khusus.
Empat anggota Garda Nasional - semuanya laki-laki - tewas dalam penembakan yang terjadi pada pukul 03:40 waktu setempat pada Kamis (01:40 GMT), kata kementerian dalam negeri.
Korban kelima adalah seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan keamanan.
Kini beredar sebuah video yang menunjukkan tersangka terdengar mengatakan bahwa dia menembak wanita itu di kepala karena tidak dibukakan pintu untuk pergi.
Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan meningkat lebih jauh, karena salah satu yang terluka - seorang wanita - mengalami luka perut yang serius.
Lebih dari 40 anggota Garda Nasional dan petugas polisi secara sukarela menyumbangkan darah untuk membantu yang terluka, kata kementerian dalam negeri.
Pivdenmash - dikenal sebagai Yuzhmash selama periode Soviet - adalah pabrik milik negara yang memproduksi dan menguji bahan yang berkaitan dengan aeronautika dan pertahanan.
(*)