Vladimir Putin 'Sakit Hati dengan Sejarah' dan Ingin Hidupkan Kembali Lingkup Pengaruh Soviet, Krisis Ukraina Dapat Memicu Perang Dunia III?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia memicu Perang Dunia III
(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia memicu Perang Dunia III

Intisari-Online.com -Utusan dari Moskwa dan Kiev pada Rabu (26/1/2022) berkomitmen menegakkan gencatan senjata yang rapuh di Ukraina timur dalam pembicaraan di Paris.

Mereka juga setuju untuk melanjutkan diskusi, tetapi masih ada kemungkinan Rusia menyerang negara tetangganya tersebut.

Letnan Jenderal (Purn) Dell Dailey dan penulisJames P. Farwell menyebut dalam National Interest, yang dibutuhkan kedua belah pihak adalah strategi besar yang mendefinisikan kembali hubungan antara Barat dan Rusia untuk mencegah konflik agar tak meningkat menjadi Perang Dunia III.

Aspek kunci dari sikap AS adalah berhenti bereaksi terhadap ancaman Putin dan beralih ke sikap proaktif.

Rusia ingin menghidupkan kembali lingkup pengaruh Soviet, tetapi tidak menawarkan ideologi.

Iamencari pengaruh global sebagai kekuatan besar, namun tidak memiliki ambisi kekaisaran komunis.

Nasionalisme dan keangkuhan mendorong Putin untuk mendapatkan kembali pengaruh dan kendali Rusia atas wilayah sebelumnya.

Putin memandang Revolusi Maidan yang menggulingkan pemerintah pro-Rusia di Ukraina sebagai revolusi yang disponsori AS untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

Baca Juga: Perbedaan Kekuatan Militernya Jomplang Bak Langit dan Bumi, Terungkap Betapa Lemahnya Militer Ukraina di Hadapan Rusia, Perbandingan Militer Ini Bikin Ukraina Pasrah

Baca Juga: Setengah Mati Tak Mau Ukraina Jatuh ke Tangan Rusia, Rupanya Inggris Sampai Kerahkan Ribuan PasukannyaUntuk Gagalkan Serangan Rusia ke Ukraina

Pelestarian rezim selalu menjadi tujuan nomor satu Putin.

Putin menginginkan penghormatan sebagai kekuatan besar yang setara.

Satu hal yang menyakitkan baginya adalah sejarah.

Dia merasa bahwa Barat menolak untuk mengakui bahwa Rusia melakukan sebagian besar perang darat melawan Jerman selama Perang Dunia II dan menderita korban paling banyak.

Dia cukup emosional tentang masalah ini.

Mengatasi kebanggaan dan nasionalisme adalah masalah diplomasi.

Mengerjakannya mungkin tidak mudah, tetapi tujuannya dapat dicapai.

Sementara itu, jika Putin menginginkan lebih banyak pujian untuk Rusia, sejarawan Rusia perlu menerjemahkan karya mereka ke dalam bahasa Inggris dan menerbitkannya di Barat.

Baca Juga: Pantas Saja Tak Gentar Walau Bakal Menyulut Kemarahan Satu Eropa, Ternyata Sudah Ada 7 Negara yang Siap Mendukung Rusia Juga Menyerang Ukraina

Baca Juga: Tanpa Senggol Rusia Sedikitpun, Ternyata Amerika Bisa Bikin Rusia Berdarah-DarahJika Nekt Serang Ukraina Ternyata Cuma dengan Lakukan Hal Ini!

Di pihak lain,Amerika Serikat harus menjelaskan bahwa Barat akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghormati kewajiban Pasal V NATO.

Hal itutermasuk meningkatkan kekuatan militer saat ini di Eropa, terutama kekuatan udara, yang dapat diposisikan secara strategis dengan cukup cepat.

Baca Juga: Vladimir Putin Bersiap Untuk Perang! Bukan ke Ukraina, RusiaMendadakKirim 30 Kapal Perang, 20 Pesawat, dan 1.200 Personel ke Wilayah Ini, Seisi Eropa Langsung Menahan Napas

Baca Juga: Pantas Saja Vladimir Putin Tetap Tenang Meski Digertak Seisi Eropa, Tak Disangka Ada Banyak Negara yang Siap Bela Rusia Mati-matian, Militer Rusia Jadi Makin Kuat!

(*)

Artikel Terkait