Inilah yang sebenarnya terjadi di Afghanistan pasca penarikan pasukan asing.
Padahal negara ini sudah berjuang selama 20 tahun dan menghabiskan miliaran dolar untuk "membangun kembali".
Tapi pada akhirnya, ribuan nyawa kembali dikorbankan.
Tidak heran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Afghanistan telah menjadi pusat bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Ke luar dari Herat, hampir semua orang di sana putus asa. Mereka terpaksa keluar dari rumah dan hanya tinggal di dalam tenda.
Ada begitu banyak orang yang terkena berbagai penyakit kronis. Mereka semua memohon bantuan.
Seperti kisah seorang ibu dan ayah ini yang sama-sama telah menjual ginjal mereka.
Kini, mereka terpaksa menjual salah satu dari delapan anak mereka.
"Sekitar enam bulan yang lalu, putra saya yang berusia tiga tahun meninggal karena kelaparan," cerita sang ibu.
"Saya tidak bisa melihat mereka semua kehilangan nyawa. Setidaknya dengan cara ini, orang lain akan memberi mereka makan."
Sang suami sama putus sajanya. Bahkan mereka belum memutuskan anak mana yang akan dijual.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR