Yang jelas dia akan menjual anak itu dengan harga kurang dari harga ginjalnya.
"Kami tidak punya apa-apa lagi untuk dijual," katanya.
"Kami harus menjual anak-anak kami sekarang dan saya siap melakukan ini."
"Saya tidak bisa tidur setiap malam dengan mereka menangis karena lapar."
Dia bercerita, dia menjual anaknya seharga 150 Poundsterling (Rp2,9 juta).
Lalu bagaimana tanggapan Taliban?
Taliban mengatakan ini semua adalah mitos Barat, yang diimpikan oleh media Barat yang jahat dan tidak jujur untuk mendiskreditkan mereka.
Bahkan mereka dengan tegas mengatakan semua gadis di negara itu mengenyam pendidikan.
Sekolah dan universitas semua orang dan mereka tidak mengumpulkan aktivis perempuan atau melakukan balas dendam terhadap mereka yang bekerja dengan pasukan asing yang pernah ditempatkan di sini selama dua dekade.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR