Seisi Eropa Menahan Napas, Setelah Kirim 90 Ton Amunisi Mematikan, Amerika Minta Warganya Tinggalkan Ukraina, Benarkah Perang Rusia dan Ukraina Kian Dekat?

Mentari DP

Editor

Sikap militer Amerika Serikat (AS) terhadap konflik Rusia dan Ukraina.
Sikap militer Amerika Serikat (AS) terhadap konflik Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Konflik Rusiadan Ukraina sepertinya tak bisa dibendung lagi.

Sehingga tidak heran banyak yang memprediksi konflikRusiadan Ukraina akan berubah menjadi perang.

Melihat hal ini pun Amerika Serikat (AS) mengambil langkah tegas.

Dilansir daribbc.com pada Senin (24/1/2022),AS telah memerintahkan kerabat staf kedutaannya di Ukraina untuk pergi meninggalkan negara itu.

Hal ini karena meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Departemen Luar Negeri juga telah memberikan izin bagi staf untuk pergi dan mendesak warga AS yang sedang ada di Ukraina untuk mempertimbangkan untuk pergi.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan ada laporan bahwa Rusia merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina.

Meskipun Rusia telah membantah klaim bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Seisi Eropa Menahan Napas! Belum Sempat Gempur Ukraina, Rusia Malah Kirim Kapal Perangnya ke Lokasi Musuh Ini, Seluruh Kapal Perang Telah Berkumpul

Baca Juga: PantasVladimir Putin Kebakaran Jenggot, Mendadak InggrisKirimSenjata Mematikan ke Ukraina, 'Jika Berani Serang Ukraina Puluhan Ribu Orang Rusia Bisa Mati'

Tapi AS tidak percaya.

Oleh karenanya,Departemen Luar Negeri AS juga memperingatkan orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia.

Ini karena ketegangan yang sedang berlangsung dan potensikekerasan terhadap warga AS.

"Ada laporan bahwa Rusia merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina," kata penasihat dari Departemen Luar Negeri.

Ia menambahkan bahwa kondisi keamanan tidak dapat diprediksi dan dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan.

Kepala aliansi pertahanan militer NATO telah memperingatkan ada risiko konflik baru di Eropa setelah sekitar 100.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan.

Pada hari Sabtu, sekitar 90 ton bantuan mematikan AS termasuk amunisi untuk pembela garis depan tiba di Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pemerintah sedang menyusun serangkaian tindakan untuk melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Pantas Saja Ukraina Makin Berani MeskiBisaDiserbu Rusia Kapan Saja, Rupanya Amerika dan Sekutu Lainnya Telah Lakukan Hal Ini, Ukraina Langsung Jadi Kuat

Baca Juga: Bukan Karena Konflik Rusia-Ukraina, JustruUni Eropa Malah Kerahkan 5.000 Tentara Seolah-olah Ingin Menggempur Negara Lain,Ada Masalah Apa?

Termasuk meningkatkan pertahanan di Ukraina dengan lebih banyak bantuan militer.

Rusia diketahui telah merebut wilayah Ukraina sebelumnya, ketika mencaplok Krimea pada 2014, setelah negara itu menggulingkan presidennya yang pro-Moskow.

Sejak saat itu, militer Ukraina terlibat dalam perang dengan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur dekat perbatasan Rusia.

Diperkirakan 14.000 orang telah tewas di wilayah Donbas.

AS pernah melakukan hal serupa ketika Taliban menyerang Afghanistan beberapa bulan lalu.

Mereka langsung meminta staffnya untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin.

Baca Juga: Ketika Ukraina dan Negara-negara Bekas Uni Soviet Jadi Sasaran Empuk Rusia, Amerika dan NATO Sama Sekali Tak Berkutik,Benarkah Akan Terjadi Perang Besar-besaran di Eropa?

Baca Juga: Saat Seluruh Dunia Soroti Rusia vs Ukraina, Tanpa Disadari Korea Utara Telah MenembakkanRudal Balistikke Lokasi Ini, Bikin Korea Selatan dan Amerika Panik Bukan Main

Artikel Terkait