Penulis
Intisari-Online.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea Utara adalah negara tertutup.
Walau begitu, ada beberapa informasi mengenai keadaan di Korea Utara yang diketahui.
Termasuk soal senjata nuklir Korea Utara.
Korea Selatan termasuk negara yang paling gencar mengintai Korea Utara.
Ini karena apapun yang berhubungan dengan Korea Utara pasti membuat khawatir Korea Selatan.
Seperti yang baru-baru ini dilaporkan Korea Selatan.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (17/1/2022), baru memasuki awal tahun 2022,Korea Utara dilaporkan telah meluncurkan proyektil tak dikenal.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengumumkan peluncuran tersebut kepada pers dalam pesan teks yang dikirim kepada wartawan.
Memang apa yang sedang diluncurkan oleh negara Kim Jong-Un tersebut?
Rupanya JCS tidak merinci apa yang mereka curigai dari proyektil itu atau di mana ia diluncurkan.
Mereka juga tidak segera mengungkapkan apakah senjata itu balistik atau seberapa jauh ia terbang.
Namun, penjaga pantai Jepang yakin Pyongyang mungkin telah menembakkan rudal balistik.
Lokasinya ke arahLaut Timur.
Peluncuran ini dilakukan setelah Korea Utara melakukan sepasang peluncuran pada 5 Januari dan 11 Januari serta uji coba rudal balistik dari kereta api pada hari Jumat.
Diketahui, Korea Utara telah meningkatkan peluncuran uji coba dalam beberapa bulan terakhir.
Padahal PBB sudah melarang Korea Utara melakukan uji coba senjata balistik dan nuklir.
Tetapi pihak berwenang di Jepang dan Korea Selatan yakin aturan itu dilanggar pada 5 Januari 2022 kemarin.
Namun, tidak ada konfirmasi dari Korea Utara yang diberikan.
Yang jelas proyektil tak dikenal itu ditembakkan di lepas pantai timur Korea Utara dan menandai unjuk kekuatan pertama negara itu tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan: "Intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sedang menganalisis dengan cermat untuk perincian lebih lanjut."
JCS dan pemerintah Jepang dilaporkan mengatakan proyektil itu "tampaknya" sebagai rudal balistik.
Pada Maret 2020, Korea Utara melakukan 147 uji coba rudal strategis sejak uji coba pertama pada tahun 1984.
Di bawah pemerintahan Kim Il-sung, uji coba dilakukan sebanyak 15 kali.
Sementaradi bawah Kim Jong-Il hanya 16 kali.
Namun, berbeda ketika Korea Utara berada di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un.
Rupanya saat Kim Jong-Un memimpin, ada 119 tes yang telah dilakukan hingga Desember 2019.