Advertorial

Peduli Setan Walau Seisi Dunia Membencinya, Rupanya Inilah Alasan Rusia Setengah Mati Harus Menguasai Ukraina, Hal Ini Jadi Penyebabnya

May N

Editor

Intisari - Online.com -Rusia telah dikecam karena mengirimkan pasukan ke sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.

Lantas mengapa Vladimir Putin bertindak sangat agresif?

Dan mengapa Rusia menyerang Ukraina?

Melansir Express, Rusia telah mengumpulkan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina dalam sebuah hal yang dilihat banyak orang sebagai sebuah gerakan agresif dalam taruhan menyerang negara bekas jajahan Uni Soviet.

Kremlin menyangkal rencana apapun untuk menyerang negara tetangganya itu, tetapi Vladimir Putin sejauh ini telah menempatkan sebanyak kurang lebih 127.000 di perbatasan tersebut, menyebabkan kekhawatiran.

Keinginan Rusia untuk mengambil wilayah Ukraina tidak datang sebagai kejutan bagi Barat, mengingat hal ini telah terjadi sebelumnya.

Dalam awal 2014 ketika warga Ukraina mengkritik presiden pro-Rusia bergerak ke Barat, Rusia menganeksasi semenanjung Krimea di selatan Ukraina.

Kremlin juga mendukung kelompok separatis yang mengambil alih bagian besar dari Ukraina timur dan yang berperang dengan Pemerintah untuk mengendalikannya sejak itu.

Baca Juga: Menjadi Berita Utama Internasional yang Disebut Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga, Ternyata Beginilah Situasi Asli di Perbatasan Ukraina-Rusia, Foto Ini Mengungkapnya

Baca Juga: Rusia Makin Terpojok, Tak Hanya Amerika, Inggris Temukan Bukti Jika Rusia Berniat Gerogoti dan Hancurkan Pemerintahan Ukraina dari Dalam Tanpa Harus Serang Ukraina

Dengan lebih banyak pasukan sampai di perbatasan penuh sengketa itu, Inggris kini telah mengirim bantuan ke Ukraina, walaupun Boris Johnson telah dituduh tidak kuat melawan badai di timur.

Ukraina berbagi perbatasan dengan baik Rusia dan beberapa negara Uni Eropa, di mana mereka sudah membangun hubungan lebih kuat dengan sekutu-sekutu Eropa mereka.

Gerakan menuju institusi dan nilai Barat adalah sumber masalah bagi Rusia.Presiden Putin takut jika Ukraina akan menjadi anggota NATO, mendorong Ukraina makin jauh dari kendali Moskow.

Menurut poling terbaru oleh Center for Insights in Survey Research (CISR) dari Institut Republik Internasional di Ukraina, mayoritas kuat warga Ukraina ingin negara mereka jadi anggota NATO dan Uni Eropa.

Ketika ditanya uni ekonomi internasional mana yang mereka inginkan untuk bergabung di dalamnya jika Ukraina bisa bergabung, 58% dari responden mengatakan mereka akan memilih Uni Eropa.

Hanya 21% mendukung bergabung dengan Rusia, Belarusia, dan Kazakhstan.Sebanyak 54% mayoritas mengatakan mereka akan voting untuk bergabung dengan NATO dalam sebuah referendum.

Walaupun NATO telah memutuskan mengadopsi Ukraina ke dalam persekutuan pertahanan mereka, Putin ingin memastikan lebih jauh jika Ukraina tidak akan menjadi anggota grup itu.

Persiapan invasi yang jelas ini dilihat sebagai ancaman bagi NATO dan juga Ukraina.Putin mengklaim jika Rusia dan Ukraina adalah 'satu orang' dan dia merasakan jika Rusia telah 'dirampok' saat Ukraina mengadopsi mental lebih mirip Eropa.

Baca Juga: Pantas Amerika Kepanasan, Kapal Perang Rusia Terungkap Sedang Lakukan Latihan Militer dengan Rusia, dan Iran, Tujuannya Bikin Seluruh Dunia Ketar-Ketir

Baca Juga: Berumur 5.500 Tahun, Ditemukan Artefak Tabung Emas dan Perak, Kemungkinan Adalah Sedotan Minuman yang Digunakan Orang Kuno untuk Menyesap Bir dalam Bejana Besar Bersama-sama

Akhir musim panas lalu Putin menulis artikel berjudul 'On the Historical Unity of Russians and Ukrainians'.

Esai berjumlah 5000 kata itu Putin mengklaim: "Saya yakin jika kedaulatan asli Ukraina mungkin terwujud dalam kemitraan dengan Rusia."

Kini tampaknya Putin akan mencari cara mengontrol Ukraina dengan paksa.

Baca Juga: Ancang-ancang Hadapi Invasi Rusia, AS Kirimkan 100 Ton Paket Bantuan Militer Mematikan untuk Ukraina, Apa Saja Isinya?

Baca Juga: Makin Terang-terangan Bikin Barat Ketakutan, Rusia Berencana Latihan Bareng Iran dan China, Lokasinya di Lautan Barat Indonesia Ini

Artikel Terkait