Lama-Lama Bisa Menjadi Perang Antara Negara, Tak Hanya Inggris yang Pasok Senjata Militer ke Ukraina, 3 Negara Eropa Ini Juga Ikutan Kirim Senjata Militernya Untuk Lawan Rusia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Inggris akan memberikan senjata berbahaya ini ke Ukraina.
Inggris akan memberikan senjata berbahaya ini ke Ukraina.

Intisari-online.com - Beberapa lalu Inggris mengumumkan akan pasok senjata militernya ke Ukraina untuk melawan Rusia.

Hal ini membuat Rusia makin gusar karena dengan hal ini meunjukkan dukungan militer Barat untuk Ukraina makin kuat

Tak cukup hanya Inggris yang pasok senjata militer rudal anti-tank nya, Ukraina juga bakal mendapat pasokan senjata militer dari negara Eropa lain.

Menurut informasi yang dicatat oleh surat kabar Politico, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui 3 sekutu NATO.

Yaitu Estonia, Lithuania dan Latvia untuk mentransfer senjata mematikan buatan AS ke Ukraina.

Ketiga negara tersebut telah mengirim permintaan ke Amerika Serikat untuk izin mengirim senjata ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, kata seorang pejabat pemerintah AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Berdasarkan peraturan pengendalian ekspor senjata, ketiga negara ini memerlukan persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS untuk mengizinkan transfer senjata buatan AS kepada pihak ketiga.

Permintaan untuk mentransfer senjata ke Ukraina diangkat dalam konteks negara-negara anggota NATO di kawasan Baltik.

Baca Juga: Di Balik Kedekatan Hubungan China dan Rusia Ternyata Akan Berdampak Bagi Asia Tenggar, Ini Imbas 'Merugikan' Hubungan China-Rusia Bagi Asia Tenggara

Baca Juga: Gawat! Terlihat Beriring-Iringan Rusia Gelongong Lagi Senjata Militernya Menuju Ukraina, Ratusan Ribu Tentara Plus Puluhan Senjata Militer Dikerahkan, Rusia Beri Bocoran Ini

Karena merasakan ancaman keamanan ketika menuduh Rusia memusatkan sejumlah besar pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina, bersiap untuk menyerang kekuatan total.

Negara-negara Baltik tidak hanya meminta pengiriman senjata ke Ukraina.

Tetapi juga menyatakan kesiapan mereka untuk menerima pasukan NATO yang ditempatkan di pangkalan militer di wilayah mereka.

Sumber Politico di atas menolak untuk mengatakan secara spesifik jenis senjata apa yang disetujui untuk ditransfer ke Ukraina.

Tetapi bulan lalu, Peeter Kuimet, kepala badan kerjasama internasional di Kementerian Pertahanan Estonia, mengatakan bahwa negara itu sedang mempertimbangkan untuk mentransfer rudal anti-tank Javelin dan sistem artileri 122mm ke Ukraina.

Kuimet mengatakan bahwa Estonia sedang menunggu persetujuan dari AS, negara yang memproduksi rudal Javelin, serta Finlandia dan Jerman untuk mengirimkan sistem artileri ke Ukraina.

Juga pada Desember 2021, Menteri Pertahanan Lituania Arvydas Anušauskas menyatakan komitmen untuk mengirimkan senjata mematikan ke Ukraina, meskipun dia tidak merinci jenis senjatanya.

Dalam beberapa hari mendatang, pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga akan memulai transfer rudal anti-tank, amunisi, dan peralatan militer senilai 200 juta dollar AS ke Ukraina.

Baca Juga: Bak Kekuatan Militer Perang Dunia 3 Sudah Dipetakan, Terkuak Inilah Musuh Terkuat Barat yang Dijuluki Trio Senjata Nuklir: Rusia, China dan Iran, Ini Jadinya Jika Mereka Bersatu

Baca Juga: Saat Semua Mata Tertuju Pada Konflik di Ukraina, Tanpa Disadari Rupanya 2 Negara di Amerika Ini Justru Jadi Biang Kerok Perseteruan Rusia dan Barat, Bisa Memicu Perang Nuklir!

Pada tahun 2021, Amerika Serikat mengirimkan senjata dan peralatan militer senilai 650 juta dollar AS ke Ukraina, jumlah senjata terbesar yang dikirimkan dalam satu tahun sejak Washington mulai memberikan bantuan keamanan ke Kiev pada tahun 2014.

Menghadapi situasi tegang di perbatasan Rusia-Ukraina, sejumlah negara lain di kawasan itu mulai memasok senjata ke Ukraina.

Pada 17 Januari, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan bahwa negara itu akan menyediakan senjata anti-tank dan mengirim pasukan Inggris ke Ukraina untuk mendukung pelatihan penggunaan senjata.

Sementara itu, Kanada telah mengirim unit pasukan khusus ke Ukraina dalam upaya sekutu NATO untuk membantu Ukraina meningkatkan pertahanannya.

Artikel Terkait