Intisari-online.com - Beberapa lalu Inggris mengumumkan akan pasok senjata militernya ke Ukraina untuk melawan Rusia.
Hal ini membuat Rusia makin gusar karena dengan hal ini meunjukkan dukungan militer Barat untuk Ukraina makin kuat
Tak cukup hanya Inggris yang pasok senjata militer rudal anti-tank nya, Ukraina juga bakal mendapat pasokan senjata militer dari negara Eropa lain.
Menurut informasi yang dicatat oleh surat kabar Politico, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui 3 sekutu NATO.
Yaitu Estonia, Lithuania dan Latvia untuk mentransfer senjata mematikan buatan AS ke Ukraina.
Ketiga negara tersebut telah mengirim permintaan ke Amerika Serikat untuk izin mengirim senjata ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, kata seorang pejabat pemerintah AS, yang berbicara dengan syarat anonim.
Berdasarkan peraturan pengendalian ekspor senjata, ketiga negara ini memerlukan persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS untuk mengizinkan transfer senjata buatan AS kepada pihak ketiga.
Permintaan untuk mentransfer senjata ke Ukraina diangkat dalam konteks negara-negara anggota NATO di kawasan Baltik.
Karena merasakan ancaman keamanan ketika menuduh Rusia memusatkan sejumlah besar pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina, bersiap untuk menyerang kekuatan total.
Negara-negara Baltik tidak hanya meminta pengiriman senjata ke Ukraina.
Tetapi juga menyatakan kesiapan mereka untuk menerima pasukan NATO yang ditempatkan di pangkalan militer di wilayah mereka.
Sumber Politico di atas menolak untuk mengatakan secara spesifik jenis senjata apa yang disetujui untuk ditransfer ke Ukraina.
Tetapi bulan lalu, Peeter Kuimet, kepala badan kerjasama internasional di Kementerian Pertahanan Estonia, mengatakan bahwa negara itu sedang mempertimbangkan untuk mentransfer rudal anti-tank Javelin dan sistem artileri 122mm ke Ukraina.
Kuimet mengatakan bahwa Estonia sedang menunggu persetujuan dari AS, negara yang memproduksi rudal Javelin, serta Finlandia dan Jerman untuk mengirimkan sistem artileri ke Ukraina.
Juga pada Desember 2021, Menteri Pertahanan Lituania Arvydas Anušauskas menyatakan komitmen untuk mengirimkan senjata mematikan ke Ukraina, meskipun dia tidak merinci jenis senjatanya.
Dalam beberapa hari mendatang, pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga akan memulai transfer rudal anti-tank, amunisi, dan peralatan militer senilai 200 juta dollar AS ke Ukraina.
Pada tahun 2021, Amerika Serikat mengirimkan senjata dan peralatan militer senilai 650 juta dollar AS ke Ukraina, jumlah senjata terbesar yang dikirimkan dalam satu tahun sejak Washington mulai memberikan bantuan keamanan ke Kiev pada tahun 2014.
Menghadapi situasi tegang di perbatasan Rusia-Ukraina, sejumlah negara lain di kawasan itu mulai memasok senjata ke Ukraina.
Pada 17 Januari, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan bahwa negara itu akan menyediakan senjata anti-tank dan mengirim pasukan Inggris ke Ukraina untuk mendukung pelatihan penggunaan senjata.
Sementara itu, Kanada telah mengirim unit pasukan khusus ke Ukraina dalam upaya sekutu NATO untuk membantu Ukraina meningkatkan pertahanannya.