Mengomentari surat kabar Rusia RT, Mikhail Khodarenok, seorang pensiunan mantan kolonel, mengatakan bahwa Kuba dan Venezuela saat ini mungkin tidak menentang rencana tersebut.
Tetapi situasi di kedua negara ini dapat berubah.
"Saat ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro bersahabat dengan Moskow, tetapi besok bisa jadi orang lain," katanya.
"Jika Kuba dan Venezuela memiliki pemimpin lain yang berkuasa, tentara dan senjata Rusia di kedua negara ini dapat mengalami kebingungan," kata Khodarenok.
Khodarenok juga mengingat krisis rudal Kuba tahun 1962, ketika Uni Soviet ingin mengirim rudal jarak menengah ke Kuba.
Saat ini, Rusia memiliki rudal balistik dengan jangkauan lebih dari 10.000 km, sehingga tidak perlu mengirim senjata ke Kuba atau Venezuela untuk menghalangi AS, menurut Khodarenok.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR