Intisari-online.com - Memanasnya situasi antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga saat ini.
Sejumlah pihak sudah menunjukkan dukungannya pada masih-masing pihak, ada yang mendukung Rusia, namun ada yang mendukung Ukraina.
Sementara itu kekuatan Barat lebih condong untuk mendukung Ukraina.
Sedangkan, Amerika yang menjadi sosok penengah telah melakukan pembicaraan dengan Rusia.
Sejak memanasnya situasi di Ukraina, Presiden Amerika Joe Biden, telah melakukan beberapa panggilan ke Presiden Vladimir Putin.
Hasilnya, Rusia tetap akan melakukan serangan ke Ukraina, namun tidak bisa diketahui seberapa besar skalanya.
Setiap kapal pendarat Rusia dapat membawa 25 pengangkut personel lapis baja atau 10 tank tempur utama dan ratusan tentara.
"Saya tidak yakin apa yang dia (Presiden Rusia Putin) lakukan. Tapi saya pikir dia akan mengirim pasukan ke Ukraina. Dia merasa harus melakukan sesuatu," kata Biden.
"Rusia sedang mencoba untuk memperkuat posisinya antara China dan Barat," imbuhnya.
Ini adalah pernyataan paling spesifik dari Barat hingga saat ini, tentang kemungkinan Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina.
Setelah berbicara dua kali dengan Putin, Biden mengatakan bahwa pemimpin Rusia tentu tahu betul konsekuensi sanksi ekonomi jika dia masih menentang serangan itu.
"Putin akan melihat sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang saya janjikan akan dijatuhkan jika dia bertindak," kata Biden.
Ia juga menambahkan bahwa tingkat sanksi akan tergantung pada skala serangan militer Rusia di Ukraina.
"Jika itu hanya pertempuran kecil, kita akan membicarakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata Biden.
"Tetapi jika kita menggunakan semua kekuatan kita di perbatasan, itu akan menjadi bencana bagi Rusia."
Salah satu sanksi yang disebutkan Biden adalah melarang transaksi Rusia dengan lembaga keuangan Amerika, "apa pun yang melibatkan dolar," tambah Biden.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa dia "terkejut" mendengar Biden menjelaskan antara bentrokan kecil dan serangan skala penuh.
"Ini bisa menjadi lampu hijau bagi Rusia untuk bertindak di Ukraina," kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Biden mengisyaratkan bahwa serangan Rusia skala kecil akan dibiarkan begitu saja.
Pejabat itu mengatakan dia belum pernah mendengar pernyataan seperti itu di pemerintahan AS sebelumnya.
"Kiev akan benar-benar terkejut," pejabat Ukraina itu menekankan.
Dalam pidatonya, Biden juga memperingatkan Rusia akan menderita banyak korban jika menyerang Ukraina.
"Hilangnya nyawa akan sangat berat," kata Biden.
"Itu tidak akan mudah sama sekali," imbuhnya.