Sejumlah tahanan memberikan kesaksian tentang bagaimana menyeramkan dan kejamnya penjara ini memperlakukan para tahanan.
Salah satunya disampaikan Marina Nemat, wanita yang ditangkap karena setiap hari mengikuti unjuk rasa anti-pemerintahan Islam yang didirikan Ayatullah Khomenei sejak Revolusi 1979.
Kepada Sky News, Desember 2017, Nemat mengisahkan penahanannya yang dimulai pada 15 Januari 1982, ketika ia masih berusia 16 tahun.
Ia menceritakan bahwa pada hari ia ditangkap, dirinya mengalami penyiksaan yang paling sering dilakukan sipir penjara di Timur Tengah.
Telapak kakinya dipukuli dengan kabel hingga seluruh kakinya membengkak seperti balon merah.
“Mereka melakukan itu karena seluruh syaraf manusia berujung di telapak kaki. Dengan setiap hantaman kabel, syaraf saya seperti meledak,” kata Nemat.
Tak hanya penyiksaan fisik, wanita itu juga dipaksa berpindah keyakinan.
Lima bulan setelah ditangkap, seorang sipir memaksanya pindah dari Kristen ke Islam dengan ancaman keluarga dan kekasihnya akan dibunuh jika ia menolak.
“Dalam satu hari, saya kehilangan kebebasan, keluarga, agama, nama dan martabat,” kenang Nemat.
Dia bertahan di penjara Evin selama dua tahun sebelum akhirnya berhasil melarikan diri ke Kanada.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR