Tarif angkutan umum dinaikkan antara 500 sampai 1.000 persen, begitu pun dengan tarif jasa-jasa lainnya.
Hal itu kemudian menimbulkan kepanikan hebat di tengah masyarakat.
Merespon situasi tersebut, pertemuan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 9 Januari 1966 menyepakati beberapa rumusan tuntutan yang pada kemudian hari disebut Tritura.
Presidium KAMI Pusat yang mengadakan rapat di sekretariatnya, di Jalan Sam Ratulangi No. I, pun memutuskan untuk menyelenggarakan demonstrasi secara besar-besaran pada 10 Januari 1966.
Adapun isi Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat yang mereka bawa dalam aksi tersebut, di antaranya:
1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI)
2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur yang terlibat G30S
3. Turunkan harga
Selain para mahasiswa, dalam aksi yang menuntut pemenuhan Tritura juga turut serta Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), dan didukung penuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tuntutan pembubaran PKI yang tidak segera dipenuhi lama-kelamaan berubah menjadi desakan agar Bung Karno turun tahta.
Pengaruh Soekarno sebagai presiden pun semakin melemah, sebaliknya, Soeharto justru kian kuat.
Akhirnya Orde Lama benar-benar tumbang dan digantikan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR