Advertorial
Intisari - Online.com -Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Indonesia, ternyata tidak semua raja-raja dan ratu Majapahit menganut agama Hindu.
Seperti Ratu Dewi Dwarawati, permaisuri dari Prabu Dyah Kertabumi atau Brawijaya V, Raja Majapahit.
Ratu Dewi Dwarawati adalah seorang muslimah taat, tapi Raja Brawijaya V menganut agama Buddha.
Bahkan anak-anak mereka seperti Retno Pembayun atau Ratu Ayu Handayaningrat, Dewi Chandrawati, dan Raden Jaka Peteng alias Arya Lembu peteng, Raden Gugur (Sunan Lawu Argopura) serta Panembahan Brawijaya Bondhan Surati juga beragama Islam.
Menantu Raja Brawijaya pun ulama besar, yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel.
Selir-selir Raja Brawijaya juga beragama Islam, salah satunya adalah Dewi Dilah.
Dewi Dilah tinggal bersama putranya, Raden Arya Damar, di Palembang.
Raden Arya Damar juga menjadi Adipati Palembang yang disegani lantaran luasnya pengetahuannya atas agama Islam.
Tentunya hal ini membuat gulatan batin Raja Brawijaya V semakin sulit.
Buku 'Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit' menyebut walaupun Ratu Dewi Dwarawati dan Sunan Ampel berulang kali mengajak Prabu Brawijaya V agar mau memeluk agama Islam, Sang Baginda tetap kuat pendiriannya mempertahankan agamanya yaitu agama Buddha.
Memang saat itu masih sedikit yang memeluk agama Islam walaupun sudah berkembang sejak pemerintahan Prabu Brawijaya V dan kebanyakan rakyat Majapahit masih memeluk agama Hindu-Buddha.
Setidaknya sudah beberapa kali ulama besar mencoba berdakwah kepada Sang Prabu Brawijaya V.
Di antaranya adalah Sunan Maulana Malik Ibrahim dari Turki bersama Raja Cermain, Syaikh Jamaluddin Jumadil Kubra dari Bukhara (Rusia Selatan) dan sebagainya.
Generasi selanjutnya yaitu Sunan Ampel dari Cempa yang kemudian jadi menantu Raja Brawijaya V sendiri dengan menikahi Dewi Chandrawati.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini