Namun, para wanita ini harus mengatasi banyak rintangan untuk memperkuat tempat mereka dalam sejarah.
Militer Soviet memberi para wanita ini seragam lama yang sebelumnya dikenakan oleh tentara pria, termasuk sepatu bot yang terlalu besar untuk mereka.
Militer menyediakan pilot wanita dengan biplan Polikarpov Po-2 yang sudah ketinggalan zaman.
Ini adalah pesawat dua tempat duduk, kokpit terbuka yang seluruhnya terbuat dari kayu lapis dan kanvas. Pesawat-pesawat ini menjadi sangat dingin di musim dingin sehingga menyentuhnya saja bisa merobek kulitnya.
Namun, ada beberapa keuntungan dari pesawat yang belum sempurna ini, karena kecepatannya lebih lambat dari pesawat Jerman, sehingga mereka bisa bermanuver lebih cepat dari musuh, yang berarti sulit untuk ditargetkan.
Pesawat-pesawat itu juga sangat kecil sehingga tidak muncul di radar Jerman atau pencari inframerah.
Maka tak heran bila siluman ini diberi julukan ‘penyihir malam’ karen apesawat kayu mereka terdengar seperti sapu menyapu.
Biplan Polikarpov Po-2 hanya bisa membawa dua bom sekaligus, satu di bawah setiap sayap.
Bobot bom memaksa kru untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah, membuat mereka menjadi target yang lebih mudah bagi Jerman, itulah sebabnya mereka hanya terbang di malam hari.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR