Intisari-online.com - Saat ini Kazakhstan sedang dalam masa gejolak akibat gelombang protes dari rakyatnya sendiri.
Hal ini membawa situasi negara tersebut pada kerusuhan, antara rakyat dan pejabat pemerintahnya.
Kondisinya yang terlanjur parah, membuat pemerintah Kazakhstan juga meminta bantuan ke Rusia.
Namun, bukannya mendengarkan protes dari rakyatnya presiden Kazakhstan justru menolak mendengarkannya.
Dalam pidato terakhirnya, Presiden Kazakh Tokayev mengumumkan penolakannya untuk bernegosiasi dengan pengunjuk rasa.
Bahkan mengizinkan pasukan keamanan negara itu untuk "menghancurkan tanpa peringatan".
Dengan tujuan untuk memadamkan kerusuhan terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu tercepat.
Berbicara di televisi pada 7 Januari, Tokayev mengatakan bahwa Kazakhstan telah jatuh ke dalam krisis serius sejak awal minggu karena protes yang diselenggarakan oleh "pasukan teroris" dari dalam dan luar negeri.
Presiden Tokayev menekankan bahwa situasi di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, telah "memulihkan stabilitas" berkat "kesegeraan tindakan darurat".
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR