Mendapatkan kapal selam tipe ini bisa mendorong ketahanan, kekuatan dan keganasan armada kapal selam Indonesia.
Kedua, TNI AL memiliki kebanggaan menjadi salah satu operator kapal selam paling tua dan paling berpengalaman di wilayah Pasifik, dengan mengoperasikan kapal selam sejak 1959.
Selama lebih dari 60 tahun, "layanan senyap" telah menjadi inti dalam memastikan ketahanan sepanjang perairan Indonesia, dan pemimpin-pemimpin militer dan politik menyayangi poin strateginya.
Pasukan kapal selam telah teruji melawan pasukan angkatan laut lain, terutama dalam Perang India-Pakistan 1965 ketika Jakarta mengirimkan dua kapal selam kelas Whiskey mereka ke Karachi, dan di tahun 1999 ketika salah satu kapal selam Tipe-209 sukses membayangi armada Pasukan Internasional Timor Leste.
Sejarah operasi yang panjang ini artinya AL sudah punya pengalaman yang panjang disertai tradisi dan taktik yang mumpuni tentang bagaimana mempertahankan dan mempersenjatai pasukan kapal selam dalam mendukung kepentingan nasional negara.
Ketiga, pembelian kapal selam penting untuk mempertahankan momentum perkembangan pembangunan kapal dalam negeri Indonesia.
Bertahun-tahun lamanya, produksi kapal selam dalam negeri dan pemeliharaan, perbaikan serta kemampuan bongkar pasangnya (MRO) telah termasuk sebagai program prioritas tujuh industri pertahanan Indonesia.
Kemajuannya telah didemonstrasikan oleh kemampuan perusahaan pembangunan kapal Indonesia, PT PAL yang baru saja membangun KRI Aluguro, kapal selam kelas Chang Bogo yang telah ditingkatkan kemampuannya.
PT PAL juga berhasil bongkar pasang kapal selam buatan Jerman Type-209, KRI Cakra.
Tambahan lagi, pemerintah telah mengalokasikan USD 194,7 juta kepada PT PAL untuk memperluas kemampuan produksi kapal selam.
Itulah sebabnya, mempertimbangkan undang-undang industri pertahanan Indonesia yang memperlukan pemasok asing untuk menyediakan countertrade, konten lokal, dan offset, untuk mempromosikan transfer keterampilan dan teknologi, program akuisisi kapal selam di masa depan akan menjaga mimpi pembangkit tenaga kapal selam tetap hidup dan sebagai imbalannya mendukung kapal-kapal ini melintasi siklus hidup penuh mereka.
Kesimpulannya, realitas peperangan modern dan syarat misi yang tercantum dalam doktrin militer Indonesia jelas menuntut TNI mengembangkan kemampuan proyeksi kekuatan yang layak.
Tentu saja, kapal selam laut bukanlah peluru perak karena, seperti sistem senjata lainnya, mereka memiliki kekuatan dan kelemahan yang melekat.
Namun, dengan pencegahan yang kredibel yang akan diberikan armada seperti itu, keahlian TNI-AL yang matang, dan produksi yang berkembang serta dukungan MRO dari galangan kapal dalam negeri, kapal selam dengan kemampuan daya tahan lama bisa dibilang merupakan aset strategis terkemuka dengan keseimbangan biaya-manfaat terbaik bagi Indonesia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR