Intisari - Online.com - Saat didirikan pada 8 Agustus 1967 lalu, organisasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan atas politik yang tidak berpihak dan tidak mementingkan kepentingan suatu negara tertentu.
Seiring berjalannya waktu, dasar ini semakin sulit untuk dipenuhi.
Nyatanya, ASEAN menjadi panggung selanjutnya kontes politik antara dua kekuatan geopolitik dunia: Amerika Serikat dan China.
Hanya sedikit negara-negara di ASEAN yang bisa tetap menjaga agar tidak berpihak.
Padahal kepemimpinan ASEAN dilaksanakan oleh semua negara anggota secara bergantian.
Artinya akan ada kondisi di mana negara yang sudah menjadi sekutu AS ataupun China memimpin ASEAN.
Seperti yang terjadi di tahun 2022 ini.
Kamboja mulai mengambil alih rotasi kepemimpinan ASEAN, yang disebut pakar justru negara-negara kunci regional mulai menghadapi tantangan-tantangan geopolitik sensitif.
KOMENTAR