Pada 1 Januari, media Kazakh menerbitkan sebuah video yang menunjukkan tentara saling tembak dengan teroris bersenjata di Almaty, kota terbesar di negara itu.
Bagi pengamat Rusia, pengerahan cepat pasukan Rusia ke negara tetangga, hanya beberapa jam setelah menerima permintaan Presiden Tokayev, tak terelakkan.
"Saya tidak berpikir Rusia punya pilihan selain campur tangan secara militer," kata Kortunov.
Asia Tengah sangat tidak stabil. Rusia tidak punya pilihan lain. Tetapi harus ditentukan bahwa ini adalah operasi yang singkat dan terbatas, dan militer Rusia perlu menghindari terjebak di Kazakhstan.
Krisis Kazakhstan datang pada saat Rusia menghadapi banyak tantangan.
Banyak media Rusia membandingkan kerusuhan di Kazakhstan dengan "revolusi warna di Ukraina pada 2014", yang diprovokasi oleh Barat.
Presiden Kazakh Tokayev juga mengklaim negara itu diserang oleh "teroris yang didukung dari luar".
"Dengan apa yang terjadi di Kazakhstan, Rusia harus membubarkan pasukannya, menghadapi ketidakstabilan di kedua front," kata Alexander Baunov, analis kebijakan luar negeri Rusia di Carnegie Moscow Center.
Para ahli menyatakan keprihatinan bahwa Rusia berisiko terjebak dalam kekacauan internal di Kazakhstan, sehingga harus mempertahankan pasukan tetap di negara tetangga.
Hubungan Rusia-Kazakhstan sejak era Soviet hingga kini terbilang cukup hangat. Sebagian besar orang Rusia tinggal dan bekerja di negara tetangga.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR