Hal itu juga tak luput dari kepercayaan rakyat akan kehebatan sosok Purbaya yang tengah bertahta kala itu.
"Ia merupakan putra mahkota dan pemimpin tahta raja yang melegenda," sebutnya.
Sebagaimana disebutkan juga dalam buku Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang, yang diterbitkan oleh Kemdikbud pada tahun 2016, tentang kesakitan dan kehebatan Purbaya atau Jaka Umbara, dalam ingatan masyarakat Jawa.
"Ia (Pangeran Purbaya) bersama dengan prajuritnya, bergabung dengan Raden Kuning, menyerbu ke Hutan Kedu," tulisnya.
Purbaya bertekad untuk melawan Jin Sepanjang yang meresahkan Keraton, tujuannya adalah untuk melindungi kerajaannya.
Kala itu, ia bersama prajuritnya, mengepung seorang bernama Sonta, yang ia yakini sebagai jelmaan Jin Sepanjang.
Saat dalam kondisi terkepung, Sonta kembali ke wujud aslinya, sesosok jin berukuran raksasa, yang kemudian berbalik menyerang Purbaya.
Folklore dalam tutur Jawa juga menyebut akan kehebatan dan kesaktian Purbaya.
"Ia memiliki jurus panglimun raga (tak dapat dilihat mata atau menghilang)," lanjutnya.
Lantas, jurus itu yang memperdaya Jin Sepanjang, membuatnya kewalahan dan kelelahan.
Kisah Purbaya mengalahkan Jin Sepanjang membuatnya melegenda.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR