Advertorial
Intisari-Online.com - Pangeran Dipangkorn Rasmijoti merupakan satu-satunya putra yang diakui secara resmi dari Raja Thailand saat ini, Raja Maha Vajiralongkorn.
Ia kini berada di urutan teratas garis suksesi kerajaan Thailand.
Meski begitu, disebut-sebut ia belum tentu naik tahta.
Pasalnya, jika suatu saat nanti sang ayah memiliki seorang putra dengan ratu saat ini, maka ia harus rela menyerahkan tahta kepada putra itu.
Nasib Pangeran Dipangkorn Rasmijoti yang seperti itu karena kaitannya dengan masa lalu sang ibu, Putri Srirasmi Suwadee.
Putri Srirasmi Suwadee merupakan istri Raja Maha Vajiralongkorn (2001-2014) ketika masih menjadi putra mahkota. Ia diceraikan dan dihapus semua gelar kerajaannya lantaran keluarganya dituduh melakukan korupsi.
Bukan hanya berpisah dengan sang suami dan gelar kerajaannya, Peristiwa itu juga membuat Putri Srirasmi harus berpisah dengan putranya, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti.
Kisah perpisahan ibu dan anak ini begitu mengharukan. Gambar yang tertangkap kamera wartawan menunjukkan momen haru ketika sang pangeran duduk bersimpuh kepada ibunya untuk terakhir kali.
Melansir eva.vn (12/12/2021), Ketika keluarga ibunya dituduh melakukan korupsi, kejahatan serius di Thailand, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti masih berusia 9 tahun.
Di usia yang masih muda, sang pangeran berpisah dengan ibunya yang harus meninggalkan istana.
Putri Srirasmi mengubah namanya menjadi Busaba Suwadee dan diberi gelar 'Thanpuying', penghargaan tertinggi untuk rakyat jelata setelah gelarnya dicopot.
Tetapi karena bukan lagi keluarga kerajaan, tetap saja ia harus meninggalkan istana dan putra tercinta.
Dengan dicopotnya gelar kerajaan Putri Srirasmi dan ia menjadi rakyat jelata, artinya kedudukannya dalam monarki Thailand pun dianggap lebih rendah dari putranya.
Jika suatu saat ia bertemu dengan sang putra, maka ia tetap harus tunduk kepada putranya seperti warga negara lain untuk memberi penghormatan.
Maka, sebuah momen mengharukan terjadi ketika Pangeran Dipangkorn bersimpuh untuk terakhir kali dsebelum gelar sang ibu dicopot.
Dalam gambar langka yang ditangkap wartawan, tampak sang pangeran membungkuk kepada ibunya di atas tikar.
Potret itu membuat banyak tercengang dan ikut merasakan kesedihan.
Pangeran yang saat itu masih terlalu muda untuk memahami segala situasi, tampak menatap ibunya dengan mata sedih.
Sementara Busaba Suwadee memeluk putranya juga dengan kesedihan.
Setelah peristiwa itu, Busaba Suwadee sendiri dikatakan tinggal di sebuah desa di luar Bangkok usai kepergiannya dari istana, sementara sang pangeran tinggal bersama ayahnya di Jerman.
Pangeran Dipangkorn kini telah berusia 16 tahun, tujuh tahun telah berlalu dari perpisahannya dengan sang ibu.
Sang Pangeran dikenal sebagai tokoh kerajaan yang dicintai masyarakat Thailand karena berbagai sifatnya, berbeda dengan ayahnya yang malah penuh dengan kontroversi.
Seperti diketahui, selain dikenal sebagai raja terkaya di dunia, Raja Maha Vajiralongkorn juga terkenal dengan berbagai kontroversi hingga kerap menuai kecaman dari warganya.
Salah satunya karena ia lebih sering menghabiskan waktunya di Jerman dibanding di negaranya sendiri, juga karena dikenal punya banyak istri dan selir.
Sementara itu,Pangeran Dipangkorn dikenal sebagai sosok yang penurut, berbakat, cerdas, pengertian, dan penyayang.
Pangeran pun selalu kembali ke tanah airnya meski sebagian besar waktunya tinggal di luar negeri.
Berbagai partisipasinya dalam kegiatan amal dan sosial banyak mendapat pujian.
Ia juga dikenal berbakat dalam berbagai bidang, mulai pandai bermain ski, menunggang kuda, hingga mendaki gunung.
(*)