Intisari-Online.com - Dokumen rahasia Kementerian Kesehatan di Thailand bocor ke publik.
Isinya meminta agar tenaga kesehatan diberikan vaksin Pfizer.
Memo interal itu bertuliskan berbagai macam pandangan terkait vaksinasi.
Salah satunya adalah agar nakes juga diberikan vaksin Pfizer.
Namun, dokumen itu menyebut ada pejabat yang meminta agar vaksinasi tambahan dengan Pfizer tidak dilakukan.
Alasannya karena takut vaksin Sinovac dianggap tidak efektif.
Sebelumnya, informasi palsu tentang vaksin Sinovac dapat merusak hubungan antara Thailand dan China.
Informasi salah yang digunakan oleh oposisi tentang kualitas vaksin Sinovac telah menjadi alat politik, kata Wakil Perdana Menteri Thailand dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai dikutip di surat kabar berbahasa China Shijie Ribao.
"Kritik terhadap vaksin Sinovac tidak hanya memutarbalikkan fakta, tetapi juga melukai hubungan persahabatan antara Thailand dan China," katanya sebagaimana dilansir Xinhuanet.com.
"Vaksin Sinovac telah digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan 39 negara lain di seluruh dunia," kata Don.
"China memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin dengan cepat dan telah membantu banyak negara termasuk Thailand mengatasi fase awal pandemi dengan menyediakan vaksin."
Ratusan juta orang divaksinasi di seluruh dunia, vaksin Sinovac telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi COVID-19 dengan sedikit atau tanpa efek samping, tambahnya.
Don lebih lanjut mencatat bahwa pemerintah Thailand juga mempertimbangkan keamanan tinggi sebagai salah satu kriteria seleksi utama, karena banyak vaksin COVID-19 "dalam tahap percobaan dan hanya untuk penggunaan darurat."
Mayoritas nakes di Thailand sudah mendapatkan vaksin Sinovac.
Menurut studi, dua dosis Sinovac efektif melawan kematian dan gejala parah COVID-19.
Bahkan vaksin Sinovac ampuh melebihi standar.
(*)