Mengenai hubungan kekeluargaannya dengan para raja Mataram, masih simpang siur.
Begitu yang ditulis De Graaf.
Melansir National Geographic, adapun dalam Babad Tanah Djawi, menduga bahwa Purbaya adalah kakek dari Sunan dan ayah dari Sultan Agung.
Meski masih menjadi perdebatan, yang jelas, semula, ia adalah putra mahkota bergelar Pangeran Purbaya yang dikenal dengan nama asli Jaka Umbara, anak dari Panembahan Senopati.
"Menurut Serat Kandha, Pengeran Purbaya disebut sebagai seorang yang pertama-tama duduk di tahta Kerajaan Mataram," tulis H.J. De Graaf dalam bukunya, Disintegrasi Mataram di Bawah Mangkurat I, terbit pada 1987.
Kisah tentang Purbaya dalam hemat De Graaf, tertuang pada buku berjudul asli De regering van Sunan Mangku-Rat I Tegal-Wangi, vorst van Mataram, 1646-1677.
Bukunya mengisahkan tentang keberadaan Purbaya dalam kehidupan Mataram.
Terdapat berita-berita mengenai kemakmuran yang semakin meningkat dalam kerajaan.
"Pemerintahan yang adil dan mantapnya tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah," tambah De Graaf.
Mataram berada dalam kondisi yang baik dan maju.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR