Analis geopolitik Brandon Weichert mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan ikatan strategis lain yang telah disusun kedua negara.
Di mana salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat tujuan geopolitik mereka.
“Kami sudah melihat jumlah koordinasi yang menakjubkan antara Moskow dan Beijing terkait dengan berbagai masalah strategis," ungkap Brandon Weichert .
“Beijing, misalnya, melihat secara dekat apa yang dilakukan Moskow di Ukraina Timur."
"Dan bagaimana Barat menanggapi provokasi Rusia tersebut."
"Sebagai contoh kasus tentang bagaimana Beijing akan berperilaku sama terhadap Taiwan, Filipina, Vietnam, Australia, atau India."
“Ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak koordinasi yang terjadi antara Beijing dan Moskow, semakin besar kemungkinan kedua kekuatan ini dapat mendorong AS bertindak lagi."
Ini semua terjadi karena baik Rusia dan China tampaknya terlibat dalam meningkatnya ketegangan dengan negara tetangga mereka.
Bagi Rusia, Presiden Rusia Vlaidimir Putin tampaknya siap untuk menyerang Ukraina saat 100.000 tentara telah turun ke perbatasan Rusia-Ukraina.
Dan China telah membangun kehadiran militer di Laut China Selatan dan telah berulang kali mengklaim bahwa mereka harus memiliki kepemilikan yang sah atas Taiwan, meskipun itu adalah negara merdeka.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR