"Baik 'Bulli' dan 'Sulli' adalah kata-kata menghina digunakan untuk wanita Muslim dalam bahasa pergaulan sehari-hari. Namun, kali ini bahasa Punjab digunakan dalam antarmuka 'Bulli Bai' berdampingan dengan English," ujar wartawan Muhammad Zubair dari situs AltNews.
Rehbar, yang sebelumnya melaporkan mengenai lelang "Sulli Deals" pada Juli tahun lalu, mengatakan kepada Al Jazeera ia terkejut melihat fotonya dalam aplikasi tersebut.
"Ketika aku melihat fotoku, tenggorokanku jadi berat, aku merinding di lenganku dan aku mati rasa. Itu sangat mengejutkan dan memalukan," ujarnya.
Sementara sejauh ini tidak ada perdagangan tercatat, aplikasi online itu dikembangkan oleh situs pengembang perangkat lunak terbuka milik Microsoft, GitHub.
Aplikasi itu menurut Rehbar diniatkan "untuk merendahkan dan mempermalukan wanita Muslim yang vokal."
Aplikasi dihapus pada Sabtu kemarin, dengan korban-korban mengatakan antarmuka ekstensi GitHub di "Bulli Bai" mirip dengan yang dipakai di "Sulli Deals".
Sabtu sore, lusinan wanita Muslim lainnya mulai mengunggah amarah mereka di media sosial setelah melihat foto-foto mereka beserta rinciannya dalam aplikasi tersebut.
Di antara mereka adalah ismat Ara, seorang jurnalis di New Delhi.
KOMENTAR