Mayoritas Penduduk Indonesia Beragama Muslim, Media India Ini Malah Sebut Indonesia Bakal Berjaya Jika Kembali ke Hindu, Petuah Petinggi Majapahit Ini Jadi Acuannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kisah Pertempuran Pasukan Elit Majapahit yang Tak Berdaya di Hadapan Pasukan Gajah Mada
Kisah Pertempuran Pasukan Elit Majapahit yang Tak Berdaya di Hadapan Pasukan Gajah Mada

Intisari-online.com - Tahun lalu tepatnya Oktober 2021, Sukmawati Soekarnoputri menyatakan memeluk Agama Hindu, di kota Singaraja, Bali, Indonesia.

Sukmawati adalah anak Presiden Soekarno pendiri Indonesia, sekaligus adik Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Keputusannya untuk memeluk agama Hindu dipengaruhi oleh neneknya Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, yang berasal dari Bali.

Sukarnoputri sebelumnya telah menghadiri beberapa upacara Hindu dan mengadakan pembicaraan dengan para pemuka agama Hindu.

Baca Juga: Rupanya Turunan dari Zaman Majapahit, Kuliner di Jawa Cenderung Memiliki Rasa Manis dan Merupakan Simbol Ini Bagi Masyarakat Jawa

Keputusannya untuk pindah agama mendapat dukungan dari saudara laki-lakinya, Guntur Soekarnoputra, dan Guruh Soekarnoputra, dan saudara perempuannya Megawati Soekarnoputri.

Bahkan anak-anaknya, yakni Muhammad Putra Perwira Utama, Pangeran Haryo Paundrajarna Sumautra Jiwanegara, dan Gusti Raden Ayu Putri Siniwati telah menerima keputusannya.

Rupanya peristiwa ini turut disoroti oleh Media India Opindia.com, dalam artikelnya yang berjudul

"As daughter of first Indonesian president converts to Hinduism, read how a Hindu priest had prophesised that glory of Hinduism will return to the country"

Baca Juga: Inilah Sosok Gajah Enggon yang Jadi Mahapatih pada Era Kelamnya Majapahit sebagai Pengganti Gajah Mada yang Dikecam Lantaran Perbuatan Cerobohnya

Yang menyebut, saat Putri Presiden Pertama Indonesia, masuk agama Hindu, kejayaan Agama Hindu akan kembali ke Tanah Air.

Ungkapan itu menggambarkan situasi Indonesia, sebelum Islam masuk ke Nusantara, di mana kerjaan Hindu sempat menguasai Nusantara, hingga Asia Tenggara.

Rupanya, Media India tersebut mengatakan demikian, merujuk pada ucapan petinggi Majapahit, yang mengutuk Nusantara ketika Islam masuk.

Sabda Palon adalah seorang pejabat di Istana Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit, kerajaan paling kuat di Indonesia.

Ketika kerajaan jatuh ke pengaruh Islam dan Brawijaya V masuk Islam pada tahun 1478, Sabdapalon mengutuk Raja.

Dia bersumpah untuk kembali setelah 500 tahun pada saat bencana alam dan korupsi politik.

Baca Juga: Berawal dari Tiruan, Inilah Mata Uang Resmi yang Digunakan Masyarakat Majapahit dalam Perdagangan

Sabdapalon meramalkan akan membebaskan Nusantara dari cengkeraman Islam dan mengembalikan kejayaan agama Hindu Jawa.

Sesuai Kalpavrisha, Sabda Palon berkata, "Saya adalah pelayan Ratu dan semua Dang Hyang (dewa dan roh) di tanah Jawa."

"Mulai dari nenek moyang pertama Yang Mulia Wiku Manumanasa, Sakutrem dan Bambang Sakri, turun temurun hingga saat ini, menjadi abdi raja-raja Jawa."

"Selama 2.000 tahun sampai sekarang, tidak ada yang berubah dalam agama mereka. Saya di sini untuk melayani keturunan raja-raja Jawa."

"Di sinilah kita berpisah. Saya kembali ke asal saya. Namun, tolong diingatkan raja kita, bahwa setelah 500 tahun saya akan mengembalikan agama Buda ke seluruh Jawa."

Dia telah meramalkan, "Tuanku, Anda perlu memahami, jika Anda masuk Islam, keturunan Anda akan terkutuk, dan Jawi (orang yang memahami kawruh Jawa) akan meninggalkan Jawa (atau kehilangan kejawaannya) dan Orang Jawa harus mengikuti bangsa lain."

Baca Juga: Mayat-Mayat Dibiarkan Membusuk di Tanah, Tradisi Pemakaman Trunyan Bali Ini Ternyata Milik Penduduk Asli Bali Sebelum Kedatangan Majapahit, Namun Begini Asal-Usul Tradisinya

"Tapi suatu hari, dunia akan dipimpin oleh seorang Jawa (Jawi) yang mengerti."

Sebelum berpisah, Sabda Palon mengingatkan, "Setelah 500 tahun dari sekarang saya akan kembali dan memulihkan kerohanian di seluruh Jawa."

"Mereka yang menolak akan berkurang, mereka akan menjadi makanan bagi iblis, saya tidak akan puas sampai mereka semua hancur."

Sambil memperingatkan orang-orang Indonesia tentang kebangkitannya, dia menambahkan, "Ketika Gunung Merapi meletus dan lahar serta abunya jatuh ke Barat Daya dengan bau yang menyengat, itu adalah sinyal bahwa saya akan segera datang."

Menariknya, pada tahun 1978, pembangunan candi Hindu modern selesai di negara kepulauan itu. Banyak umat Islam yang memeluk agama Hindu dan pada saat itu Gunung Semeru juga meletus.

Orang-orang Hindu percaya bahwa ramalan Sabdapalon menjadi kenyataan.

Artikel Terkait