Intisari - Online.com - Minggu lalu, CNN melaporkan jika intelijen Amerika Serikat (AS) telah mendapatkan informasi bahwa Arab Saudi membangun rudal balistik mereka.
Namun bukan AS yang diajak Arab Saudi mengembangkan senjata ini.
Melansir Asia Times, Arab Saudi meminta bantuan China.
Dulunya Arab Saudi telah membeli rudal balistik dari China, tapi belum pernah membangunnya sampai sekarang.
Gambar satelit dari pangkalan rudal Al Watah menunjukkan Arab Saudi telah memperluas pangkalan untuk juga menyertakan produksi mesin roket dan fasilitas tes, walaupun tidak jelas jika ada rudal yang diproduksi saat ini.
Pemerintah Saudi telah meminta bantuan dari Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat, cabang angkatan bersenjata China yang bertanggung jawab untuk persenjataan nuklir di darat.
Penasihat Saudi dan pejabat yang kenal dengan intelijen AS mengatakan pembicaraan antara Arab Saudi dan China telah berpindah ke tahap pembelian peralatan penting untuk memproduksi rudal balistiknya sendiri.
Rudal balistik mengikuti lintasan balistik atau busuk untuk mengirimkan hulu ledak konvensional atau nuklir pada target.
KOMENTAR