Bahkan, perempuan di masa Majapahit disebut lebih bebas berekspresi.
Peneliti periode Hindu-Buddha di Puslit ARKENAS Atina Winaya mencoba mencari tahu bentuk dan keterlibatan perempuan di masa Majapahit.
Lewat makalah yang dipublikasikan di SAAA Journal, Juni lalu, dia mencoba melihat dari berbagai peninggalan seperti arca, relief, dan figurin terakota (patung kecil yang terbuat dari tanah liat).
Kepada National Geographic Indonesia, Kamis (09/12/2021), Atina Winaya (Wina) mengatakan, "Jadi, menarik sekali karena kita bisa melihat tatanan rambutnya atau bagaimana cara dia berpakaian, itu bisa kita lihat dari figurin dan relief."
Menuru Wina, penggambaran terhadap perempuan pada pahatan di relief candi Majapahit berbeda dari masa kerajaan-kerajaan sebelumnya.
Majapahit dalam arkeologi Indonesia, berasal dari masa klasik muda, dimana kerajaan berkuasa berasal dari Jawa bagian timur.
Sementara masa klasik tua adalah masa kerajaan yang sebelumnya berjaya dan berkuasa di Jawa Tengah.
Peninggalan dalam relief seperti Candi Borobudur dan Prambanan menggambarkan kehidupan sosial masa itu.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Pelanggaran HAM, Ada Pelanggaran HAM Ringan dan Berat
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR