Namun, setelah mengumpulkan sampel dan melakukan tes, tim investigasi WHO meninggalkan Sudan Selatan tanpa mengungkapkan informasi apa pun.
Tindakan membingungkan mereka membuat marah pejabat Sudan Selatan, menurut Mirror.
Kementerian Kesehatan Sudan Selatan mengatakan bahwa daerah Fangak menderita akibat banjir besar.
Hal ini meningkatkan tekanan pencegahan penyakit pada pejabat lokal.
Penyakit yang saat ini menjadi perhatian pemerintah Sudan Selatan adalah malaria dan kolera.
Mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelidiki "penyakit aneh" yang secara diam-diam merenggut nyawa banyak orang.
Source | : | 24h.com.vn,Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR