Strategi ini berhasil, dan tarian ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ponorogo.
Namun demikian, jumlah pengikutnya sedikit dan tidak akan mampu melawan kekuatan tentara Majapahit.
Oleh karena itu, untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak yang lebih luas, dan untuk mendapatkan dukungan mereka, Ki Ageng Kutu merancang Reog Ponorogo.
Strategi ini berhasil, dan tarian ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ponorogo.
Sebagai gantinya, plot baru ditambahkan, bersama dengan karakter baru dari cerita rakyat Ponorogo.
Reog Ponorogo akhirnya menjadi tarian tradisional penduduk Ponorogo.
Setiap rombongan Reog Ponorogo terdiri dari antara 25 hingga 35 anggota dan setiap pertunjukan biasanya terdiri dari 3 urutan tarian.
Selain itu, terdapat beberapa set karakter dalam bentuk tarian tradisional ini.
Salah satunya adalah Jathil, yang mewakili pasukan kavaleri.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR