Untuk menjalankan konsep tersebut, maka diperlukan peralatan ritus yang ditujukan untuk mendukung ajaran dewaraja.
Bangunan candi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dianggap sebagai bagunan suci yang memiliki tiga lapisan kehidupan.
Kaki candi, menjadi dasar atau pertama, yang adalah nafsu keduniawian.
Yang kedua, adalah bagian tubuh candi yang terlepas dari dunia nafsu duniawi,
Sedangkan yang ketiga adalah atap bangunan (kedewataan).
Candi dianggap sakral karena dewa-dewa dianggap berada di sekitarnya atau di dalamnya, yang menggunakan konsep tridhatu pada bangunan suci budha.
Maka bisa dikatakan bahwa candi sebagai tempat bersatunya manusia dengan para dewa, yang dilukiskan dalam bentuk relief-relief yang terukir indah di dinding candi pada masa Singasari dan Majapahit yang berkisah keagamaan.
3. Sastra kuno
Tidak hanya candi dan arca, karya sastra kuno juga muncul sebagai hasil karya sastra para pujangga pada masa itu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR