Oleh karena itu perhatian diberikan dengan tepat pada setiap aspek pengerjaan perisai selama konstruksi.
‘Arkeolog tempur’ Universitas Kopenhagen, Rolf Warming, sedang mengerjakan tesisnya tentang bela diri praktis Zaman Viking.
Sebagian besar penelitiannya, dia ungkapkan teori baru tentang cara Viking bertahan di medan perang.
Kelangsungan hidup jauh lebih bergantung pada perisai daripada surat berantai atau helm.
Untuk menguji teorinya, Warming membuat ulang perisai Viking dalam bentuk bulat, berdasarkan penemuan arkeologis dari medan perang Viking di Denmark, Swedia, dan Norwegia.
Simulasi perisai tersebut berukuran sekitar satu meter pada diameternya, dan dibuat menggunakan kayu pohon pinus.
Kayu kemudian ditutup dengan kulit babi dan diperlakukan dengan cara yang mirip dengan perisai sejarah, yang dibingkat dengan kulit sapi mentah.
Meskipun kelihatannya perisai bundar lebih protektif, namun Rolf Warming menemukan bahwa perisai bundar akan cepat hancur ketika dipukul langsung dari bagian depan.
Kerentanan ini berarti bahwa perisai tidak dapat digunakan terutama dengan cara ini, karena menjadi tidak efektif, melansir historicmysteries.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR