Namun, semuanya berbeda ketika dia menggunakan perisai bukan sebagai alat pertahanan tetapi sebagai alat ofensif.
Perisai yang diperkuat dapat digunakan untuk memberikan pukulan ke lawan, ditindaklanjuti dengan kapak atau pedang.
Maka, ini membantu menjelaskan fakta bahwa bos perisai yang penyok aneh, yang membuat bingung para arkeolog.
Penelitian Warming memberikan jawaban, pukulan yang masuk dapat dibelokkan ke bos, bagian terkuat dari perisai.
Juga, penyok lebih mungkin terjadi pada perisai yang memiliki fungsi ofensif.
Misteri cara fungsi perisai dalam pertempuran pun terpecahkan setelah dibuat replika perisai untuk pertama kalinya.
Perisai yang dibuat berdasarkan penelitian dan diuji sebagai salah satu bagian dari proyek ini ada di Museum Nasional Denmark.
Perisai tersebut merupakan replika otentik yang semua komponennya mengacu pada data arkeologis, termasuk kulitnya.
Pelek dan permukaannya disamak dan dibuat berdasarkan sampel yang diambil dari perisai Zaman Viking yang ditemukan di Birka, Swedia.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR